Prolog

906 43 19
                                    

Gadis berambut hitam pekat dengan jepitan putih di rambutnya itu pergi ke kasir untuk memesan dua porsi pasta kesukaan nya. Ya, Dia tidak memesan untuk makan disana, melainkan memesan untuk take away.

Restoran bernuansa hitam coklat itu mengingatkan memori-memori lama yang terangkai sangat indah. Sudah tiga tahun berlalu terakhir ia makan ditempat itu bersama seseorang yang pernah ia anggap sebagai tempat nya pulang.

Ia memperhatikan sekeliling tempat itu sambil menunggu makanan nya siap. Dekorasi dan hiasan dinding yang belum berubah. Pandangannya tertuju pada meja bernomor lima.

“Thank you for the surprise, Baskara”
Ingatan waktu seorang pria memberikan kejutan pada hari ulang tahunnya berputar kembali.

Tanpa disadari, sudut bibir gadis itu terangkat.

“Kei, lagi pesan makan, ya?” tanya seorang pria membuat Keira yang masih memandang meja itu terkejut. Dia ada disana, menatap Keira, seperti tatapan biasanya saat mereka bertemu. Hangat.

“Baskara..”

“Kamu masih suka beli pasta disini?”

Keira mengangguk. “Kamu pun tau, pasta disini adalah pasta favoritku”

“Apa kabar?” tanya Keira.

Baskara tersenyum, “Aku baik, kamu?”

“Kabar ku baik juga”

Keira baik-baik saja. Menjadi designer yang baru saja merilis sebuah brand di Bali, memiliki seseorang yang selalu ada disaat ia sedang mengusahakan segala sesuatu nya.

Keadaan kembali hening. Dulu, mereka sangat antusias dan bahkan tidak ada jeda untuk mengobrol. Tapi sekarang, waktu lah yang merubah. Kisah yang pernah terangkai sangat indah, bisa menjadi luka saat itu juga.

“Kamu mau sekalian pesan minum? Biar aku pesankan” Baskara menawarkan.

Keira menggeleng pelan, “Terima kasih, Bas. Aku sudah memesan untuk take away

Tak lama kemudian, seorang pria menghampiri Keira, “Sudah jadi pasta nya?” tanya pria itu pada Keira. Pria itu adalah Rascal, yang selalu ada dan selalu menemani nya waktu Keira sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan Baskara.

“Hai, Bas.. udah lama gak ketemu, gimana kabar lo?”

Baskara hanya tersenyum tipis.
Entah mengapa seperti ada rasa sesak yang muncul di hati Keira saat melihat tatapan Baskara. Ia serasa tidak ingin berlama-lama disana.

“Pasta nya sudah jadi. Bas, aku duluan, ya” pamit Keira meninggalkan restoran yang disusul oleh Rascal.

Baskara hanya bisa memandang punggung Keira yang mulai menjauh.

"Senyumnya masih sama, tapi perasaannya yang sudah beda."




•••

Halo! Apa kabar kaliann??
Udah lama banget yaa aku hiatus dari dunia per Wattpad an ini.

By the Way, Kenalan yuk sama karakter-karakter fiksi di cerita ini!

By the Way, Kenalan yuk sama karakter-karakter fiksi di cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keira Lavelle

Argenta Baskara

Rascal Pramoedya


***

Semoga kalian suka sama cerita iniii 🥰
Ditunggu vote and comment nya, yaa!
See you in the next chapter!💌✨️


LAVELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang