Sepulang dari Kalimantan, Ari sudah melayangkan gugatan cerai kepada istrinya. Akhirnya ia tersadar dengan semua bukti-bukti yang sudah Keira perlihatkan kepada diri nya.
Keira membawakan secangkir teh hangat untuk Ari yang tengah menonton televisi di ruang tengah.
“Teh hangat spesial untuk papa” ucap gadis itu seraya meletakkan cangkir itu diatas meja.
“Makasih, sayang.. sini duduk di sebelah papa”
Keira menurut. Ia duduk disebelah Ari dan menyenderkan kepala nya pada bahu pria itu.
“Papa minta maaf ya atas semua kelakuan Devi selama ini ke kamu. Wanita itu benar-benar kurang ajar”
“Udahlah, Pa.. Jadiin ini semua pembelajaran ya buat Papa. Keira senang akhirnya papa bisa pisah sama orang jahat itu”
Ari menyeruput teh hangat itu. Sudah lama ia tidak merasakan seakrab ini dengan putri semata wayang nya.
“Gimana persiapan lamaran kamu sama Rascal?"
“Semua nya udah disiapin sama Rascal dan juga tante Anita”
“Nggak kerasa ya, anak papa udah mau dilamar orang”
Keira tersenyum malu-malu mendengar ucapan papa nya. Keira pun tidak menyangka bahwa waktu bisa berjalan secepat ini.
“Nak, siapapun pilihan kamu, papa akan menerima dia dengan baik untuk menjadi bagian dari keluarga kita. Papa harap, kamu juga bisa menjadi pendamping yang baik buat Rascal”
“Hehe.. Makasih banyak ya Pa karena papa udah merestui hubungan Keira sama Rascal. Keira janji bakal jadi pendamping yang baik buat Rascal”
•••
Sore ini, Rascal akan melamar Keira. Ia sudah yakin akan menjadikan Keira sebagai pendamping hidup nya.
Pukul setengah empat, Rascal sudah tiba di kediaman Keira yang ditemani oleh Anita.
Ia membawa sebuket bunga mawar besar dan juga cincin yang akan disematkan pada gadis pilihannya itu.
“Assalamu’alaikum, om”
“Wa’alaikumsalam, nak Rascal sudah datang. Ayo silahkan masuk”
Keira mengintip kedatangan Rascal dari balkon kamar nya. Gadis itu sudah siap dengan balutan dress putih di tubuhnya. Sesekali ia mengecek ulang polesan makeup nya di kaca rias. Keira merasa sangat gugup hari ini. Padahal ia sudah biasa bertemu dengan Rascal. Namun hari ini, suasana nya berbeda.
Retha yang sedang menemaninya, ia merasa senang akhirnya Keira akan di lamar oleh Rascal.
“Ganteng banget ya, Kei si Rascal” ledek Retha agar Keira tidak terlalu gugup.
“Gue senang, Kei, bisa liat lo jatuh cinta lagi. Apalagi sekarang, lo benar-benar jatuh cinta sama orang yang tepat”
Kedua sahabat itu saling menatap satu sama lain. Akhirnya mereka sudah menemukan pendamping hidup nya masing-masing.
Tak lama kemudian, Ari mengetuk pintu kamar gadis nya itu.
“Kei, udah siap belum? ayo keluar”
“Iya, Pa. Sebentar lagi” jawab Keira dari dalam.
Tanpa menunggu lama, Retha menuntun Keira menuruni anak tangga menuju ruang tamu. Pandangan mereka yang ada di bawah kini menatap ke arah gadis itu yang terlihat menawan dengan riasan nya.
Keira duduk di sebelah Ari yang juga berhadapan dengan Rascal di depannya. Sesekali Rascal melirik ke arah gadis itu seraya tersenyum manis.
“cantik” bisik nya.
Entah mengapa hati Keira makin terasa nggak karuan. Rascal yang juga mengenakan kemeja putih terlihat sangat tampan.
“Silahkan, nak Rascal, sampaikan maksud dan tujuan kamu datang kesini” ucap Ari memulai inti pembicaraan yang membuat mereka berdua semakin gugup.
Namun dengan ketegasan nya, Rascal menatap kepada ayah gadis itu.
“Maksud dan tujuan saya datang kesini tak hanya ingin bertamu. Dengan tulus saya mengatakan bahwa saya mencintai Keira, putri kesayangan om. Maka dari itu, izinkan saya untuk melamar Keira dan menjadikan Keira sebagai pasangan hidup saya”
Mendengar kalimat indah yang terucap oleh Rascal, Keira tidak bisa lagi membohongi hati nya. Ia benar-benar kagum pada keseriusan Rascal. Tidak disangka-sangka, laki-laki yang dulu nya hanya sekedar kenal biasa, namun sekarang malah akan menjadi pasangan hidup nya. Begitupun pada Ari yang masih tersenyum mendengar maksud dan tujuan Rascal. Ia melihat ke arah putri nya dan merangkul putri nya itu.
“Semua jawaban akan om serahkan kepada Keira” ucap Ari menyerahkan semua keputusan kepada Keira.
“Gimana, sayang? kamu mau nerima Rascal?” tanya Anita lembut.
Perlahan Keira mengangguk. Memberi jawaban yang dinanti-nanti kan.
“Saya terima Rascal untuk menjadi pasangan hidup saya”
•••
Setelah dua jam lama nya berbincang, saat nya Anita dan Rascal berpamitan untuk pulang. Namun sebelum itu, Rascal berbincang dengan Keira.
“Makasih ya, udah mau nerima aku” ucap Rascal yang sekarang sudah mulai beralih ‘aku-kamu’.
Mendengar itu, Keira tertawa kecil.
“Makasih juga udah ngebuktiin semua keseriusan kamu sama aku. Lucu ya sekarang, ngomong nya pake ‘aku-kamu’”
Tak lama kemudian, Anita menghampiri mereka. “Rascal, ayo sayang”
“Aku pulang ya” pamit Rascal.
“Keira, tante sama Rascal pamit dulu ya”
“Iya, tante. Makasih banyak ya tante untuk hari ini” jawab Keira sambil mencium tangan wanita itu.
“Sama-sama, cantik”
“Sama aku, nggak salim?” ucap Rascal asal yang langsung ditepis oleh Anita.
“Sabar, dikit lagi halal, kok” jawab Anita seraya tertawa mendengar lelucon anak laki-lakinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVELLE
Teen FictionJasmine, adalah masa lalu Baskara. Semenjak setahun kepergian nya, Baskara mulai membuka hatinya lagi untuk orang baru. Perkenalkan, Keira Lavelle. Mereka bertemu dalam satu kepanitiaan di kampus. Merasa Keira adalah sosok yang berbeda dengan wanita...