Halo!
Happy Reading, all🌷🌷•••
Pagi hari, Keira menyirami tanaman-tanamannya yang mulai berbunga. Gadis itu sangat lihai dalam merawat tanaman. Karena sejak kecil, ia selalu diajarkan untuk merawat tanaman oleh Lidia. Di tempat tinggal nya dulu, Lidia menanam berbagai macam bunga yang menghiasi halaman depan nya. Tidak pernah ketingglan untuk selalu mengajak gadis kecil nya bercocok tanam. Namun sayang, kenangan indah itu mungkin tidak bisa terulang.
“Ma, Keira kangen..” ucap nya sambil memandang teduh bunga melati itu. Hanya dua kali Lidia menemui Keira semenjak berpisah dengan Ari. Bahkan sampai Keira lulus kuliah pun, mereka belum bertemu lagi.
“Biar aku aja ya, Ma, yang siram bunga nya” gadis kecil itu dengan semangat mengambil gembor yang sudah terisi air.
“Jangan lupa bunga melati nya juga disiram ya, Nak”
“Oke, Ma!”
Pada waktu yang bersamaan, Ari datang menghampiri mereka membawa satu tanaman baru, tanaman mawar merah.
“Sayang, liat deh papa bawa apa” ujar nya.
“Kei, papa bawa tanaman baru!” ucap Lidia antusias.
Mendengar itu, Keira langsung berlari menghampiri orang tua nya dan langsung mengajak mereka untuk menanam bersama.
“Jangan lupa kasih pupuk nya, biar mawar nya cepet tumbuh” ucap Ari pada gadis kecil nya itu.
“Siap, pa! pasti kalau bunga nya udah tumbuh, bunga mawar nya bakal secantik mama”
“Kamu bener, sayang. Bahkan bunga nya bisa kalah cantiknya sama mama kamu”
Keira menyeka air matanya yang turun begitu saja. Ia mematikan keran air dan menghentikan aktivitas nya. Mengingat sejak kecil ia tumbuh di keluarga yang harmonis, namun sekarang, ia tumbuh sendirian. Seperti ada, namun tidak ada.
•••
28 Desember 2022
Baskara terlihat sedang menjemput Keira di rumahnya. Agenda mereka hari ini adalah membantu Keira memilih cat untuk butik nya yang hampir selesai dibangun. Baskara membantu Keira untuk menyesuaikan jenis cat dan warna yang sekira nya cocok.
“Gimana kalau kita cat ruangan yang ini dulu?” usul Baskara memilih satu ruangan yang akan menjadi ruangan kantor.
Mereka memulai kegiatan nya. Baskara mulai memainkan warna. Ia mencampur sedikit warna putih pada cat abu-abu. Sedangkan Keira sibuk menyiapkan kuas-kuas cat yang akan dipakai.
“Aw! Ihh sayang.. kotor tau” omel Keira ketika Baskara memeperkan cat pada lengan Keira. Baskara tertawa puas melihat Keira yang langsung cemberut. Tak mau kalah, Keira membalas perbuatan Baskara. Ia memeperkan cat pada kening Baskara yang membuat Baskara langsung menggelitiki pinggang Keira.
“Jail juga ya kamu. Rasain nih” ledek Baskara.
Tak terasa waktu berlalu. Sebelum sampai rumah, mereka berhenti dipinggir jalan untuk makan malam. Mereka memilih untuk membeli nasi goreng.
“Bang, nasi goreng dua ya. Yang satu pedas, yang satu lagi nggak” Baskara memesan.
“Aku suka tau nasi goreng disini. Abang nya juga lucu, suka ngasih quotes hahaha” ucap Baskara.
“Hah, serius?”
“Iya. Kamu gak percaya? Kita tunggu nih”
Tak lama kemudian, tukang nasi goreng itu membawa pesanan yang dipesan Baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVELLE
Teen FictionJasmine, adalah masa lalu Baskara. Semenjak setahun kepergian nya, Baskara mulai membuka hatinya lagi untuk orang baru. Perkenalkan, Keira Lavelle. Mereka bertemu dalam satu kepanitiaan di kampus. Merasa Keira adalah sosok yang berbeda dengan wanita...