Dua bulan kemudian…
Setelah pulang dari acara pernikahan Retha dan Zydane, Keira dan Rascal mampir ke tasty treats café membeli makanan untuk di rumah.
Rascal memarkirkan mobil nya pada parkiran café itu.
“Aku pesan yang biasa ya. Aku ke toilet dulu sebentar” ucap Rascal pada Keira sebelum akhirnya ia pergi ke toilet.
Keira mulai memesan makanannya pada kasir. Ia memesan nya untuk take away.
Sembari menunggu, memori masa lalu nya tiba-tiba berputar saat ia melihat sekeliling restoran yang sudah lama ia tidak kunjungi itu.
Momen dimana ulang tahunnya dirayakan oleh Baskara, teringat kuat disana. Pada meja bernomor lima.
Namun Keira hanya tersenyum miring. Terlalu miris jika di ingat. Kemudian ia kembali ke kasir karena nama nya sudah dipanggil. Namun saat ia sampai, laki-laki yang merupakan penghuni cerita lama itu menghampiri nya.
Baskara ada disana.
•••
BaskaraAku dengar, kamu udah lamaran sama Rascal
Selamat, ya.
Keira membaca pesan itu dari layar notifikasi nya. Ia membuang pandangannya pada jalan. Entah mengapa perasaannya sedikit kacau. Ada sedikit rasa sesak saat membaca pesan itu. Mungkin itu benar-benar tanda akhir dari Baskara untuk melepaskan Keira dan segala kenangannya.
Kini mereka benar-benar pada porsi kehidupannya masing-masing. Biarlah yang lalu menjadi pembelajaran yang tak terulang. Seluruh kisah indah mereka, biarlah semesta yang mengenang.
•••
Baskara’s POV
Dua bulan yang lalu pada malam itu, setelah penerbangan nya dari Denmark sampai ke Indonesia, Baskara berniat hendak menemui Keira untuk menjelaskan semua yang telah lama usai, setelah sekian lama terus mengganjal di hati nya.
Pada saat lamaran Keira, Zydane tidak bisa ikut menemani Rascal karena sore itu Baskara tiba-tiba datang ke rumah nya.
“Zy, gue harus benar-benar ngomong sama Keira. Seenggaknya gue bisa ngejelasin semua itu dan benar-benar minta maaf sama dia” ucap nya sambil duduk di sebelah Zydane.
“Lo sebenernya masih ada rasa kan sama Keira? Tapi waktu itu kesalahan lo benar-benar fatal, Bas. Kayak nya nggak ada lagi yang harus lo atau Keira selesain. Karena kalian udah benar-benar selesai” ucap Zydane menyadarkan Baskara.
Laki-laki itu masih terdiam. Semisalnya ia bertukar peran dengan Keira pun, ia juga akan merasa sakit seperti yang Keira rasakan.
“Lo harus bisa mencintai wanita lain. Lo harus bisa ngelupain semua masa lalu lo, Bas. Jasmine, Keira, lo harus move on. Buka hati lo”
“Temenin gue ya, buat ketemu Keira. Setelah ini, gue akan melepas semuanya” lirih Baskara.
Zydane menghela napas nya pelan. Ia membenarkan posisi duduk nya sedikit bergeser menghadap Baskara.
“Nggak ada lagi yang perlu lo selesain, Bas. Semuanya udah selesai. Bahkan sekarang, lo nggak perlu nemuin Keira lagi” Sebenarnya Zydane tidak tega ingin memberi tau hal ini kepada Baskara. Namun, cepat atau lambat, Baskara harus mengetahui nya.
“Kenapa gue nggak bisa ngelakuin itu?” tanya Baskara.
“Hari ini Rascal melamar Keira. Dan seharusnya, gue sekarang juga ada disana. Tapi sekarang, gue lebih milih buat nunggu lo dateng, Bas”
DEG!
Pandangan laki-laki itu langsung menoleh menatap Zydane tidak percaya.
“Lo gak bercanda kan?”
“Nggak ada yang perlu di bercandain”
Baskara mengusap wajah nya kasar. Suasana hati nya benar-benar kacau.
“Gue seterlambat itu ya, Zy, buat memperbaiki semua nya?” lirihnya.
Sekarang, bukan lagi waktu nya untuk memperbaiki. Namun, kini Baskara harus bisa melepas semua nya. Biarkan Keira bahagia dengan pilihannya. Biarkan memori-memori lama melebur begitu saja.
Lagi-lagi tentang waktu, maaf jika selama ini kamu tidak menjadi satu-satu nya. Penyesalan itu yang selalu menjadi rasa bersalah saya. Berbahagialah dengan pilihan kamu sekarang. Biarkan lah saya dengan semua pembelajaran ini. I’m sorry, Kei.- Argenta Baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVELLE
Teen FictionJasmine, adalah masa lalu Baskara. Semenjak setahun kepergian nya, Baskara mulai membuka hatinya lagi untuk orang baru. Perkenalkan, Keira Lavelle. Mereka bertemu dalam satu kepanitiaan di kampus. Merasa Keira adalah sosok yang berbeda dengan wanita...