2 tahun kemudian….
Retha membawa beberapa kain dari mobilnya. Itu adalah sample bahan yang akan dirancang oleh Keira. Mereka berdua saling melengkapi, Retha membuka bisnis tekstil, sedangkan Keira sedang merancang usaha untuk membuat sebuah brand.
“Menurut gue bahan yang ini cocok sih, adem dan jatuh gitu. Cocok sama konsep lo yang itu” saran Retha.
“Aku juga suka nih. Berarti gue order yang ini ya, sama yang contoh satu lagi tuh. Itu nanti bakal cocok sama konsep yang kedua” ucap Keira sambil memegang jenis-jenis sample kain berwarna pastel.
“Oh iya lo udah tau, Kei, tentang pertandingan yang bakal diadain minggu depan?” ucap Retha yang tiba-tiba membahas pertandingan.
“Pertandingan apa?”
“Kalo gak salah namanya dribble champ. Zydane bilang pertandingan nya bakal diadain di Bandung”
“Bandung? Jauh banget. Terus mereka berapa lama disana? Kok Baskara ngga ngasih tau aku apa-apa” memang jarak dari Bali ke Bandung sangat jauh. Itu artinya mereka bakal LDR, karena Retha dan Keira tidak bisa ikut. Mereka berdua tengah sibuk merancang bisnisnya.
“Katanya mereka dua minggu doang sih disana. Nanti lo coba tanya aja deh ke Baskara”
Keira langsung mengecek ponsel nya dan memeriksa room chat nya dengan Baskara. Ternyata ada satu pesan yang belum terbaca. Nanti malam Baskara akan menjemputnya. Mungkin Baskara akan memberitahu nya nanti malam.
•••
“Kata Retha, tim basket kamu mau ada tanding di Bandung? Benar?” tanya Keira memulai pembicaraan ketika minuman mereka sampai.Baskara mengaduk minuman yang dipesan nya dengan sedotan sambil mengangguk. “Iya. Jumat nya aku berangkat, Rabu nya aku tanding. Kamu bisa ikut, Kei?”
Keira mendengus. “Aku mau, cuma aku gak bisa. Gapapa ya?” ucap nya dengan raut wajah kecewa.
Baskara meraih tangan gadis itu. “Iya, gapapa, sayang. Cuman kalau semisalnya kamu lagi senggang di hari itu, aku pengennya kamu datang. Soalnya itu pertandingan besar, aku pengen kamu ada di momen itu” harap Baskara.
“Aku pasti usahain kerjaan ku bakal cepat selesai biar bisa nyusul kamu ke Bandung”
Namanya juga Keira. Apapun akan selalu diusahakan jika membuat orang lain senang. Apalagi kekasihnya. Benar juga yang Baskara bilang, itu adalah pertandingan besar. Pertandingan yang hanya diadakan 2 tahun sekali. Keira juga ingin ada disana, ingin mendukung penuh kekasihnya secara langsung. Keira mengatur ulang jadwal yang sudah disusunnya. Ia juga mengonfirmasi ulang dengan Retha agar planning bisnisnya bisa berjalan cepat dan tepat.
Tetapi tujuan Baskara sekarang bukan hanya ingin memberi kabar untuk pertandingan saja, ia juga punya kabar lainnya.
Baskara mengelap sisa makanan di mulutnya dengan tisu. Ia memperhatikan wajah Keira yang masih sibuk mengunyah potongan steak nya.
“Kenapa sih kamu ngeliatin aku gitu?” tanya Keira yang sadar bahwa dirinya sedang ditatap oleh Baskara.
Baskara membenarkan posisi duduknya. “Planning kamu ke depannya seperti apa, Kei?”
“Aku mau launching brand ku. Mau merintis bisnis ku dulu, baru deh ambil S2. Mungkin begitu, Bas. Kalau kamu?”
Baskara menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
“Aku bakal langsung lanjut buat S2” ucap Baskara.
“Wow, bagus dong. Mau lanjut di universitas mana?”
“Denmark, Kei” jawab Baskara pelan.
Keira yang tadinya terlihat sangat antusias, ia langsung terdiam.“Denmark?” tanya Keira sekali lagi yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Baskara. Baskara bisa melihat dengan jelas perubahan raut wajah kekasihnya itu.
“Oh, bagus dong. Keren kamu” ucap Keira memaksakan sedikit senyumnya.
“Kei,”
“Disana kan bangunan nya indah-indah banget, negeri nya para arsitektur juga. Pasti disana kamu bakal jadi arsitektur handal” lanjut Keira seraya mengusap matanya yang sudah mulai berkaca-kaca.
Baskara mengalihkan pandangannya ke bawah, ia tau ini keputusan yang berat untuk mereka berdua. Berat buat Baskara meninggalkan Keira, tetapi ini demi impiannya.
“Kamu gak apa-apa?”
“Aku gak apa-apa, Bas. Aku senang loh dengar kabar ini. Lagiankan ini semua demi masa depan kamu. I’m proud of you, Bas”
Mata Keira tidak bisa berbohong. Baskara tau wanitanya itu sangat sedih. Dibalik senyum nya, Keira tidak mau Baskara jauh. Tapi Keira harus mendukung dan membiarkan Baskara meraih cita-citanya.
Ini akan menjadi ujian selanjutnya yang dihadapi mereka berdua. Tentang rasa ikhlas, sabar, dan juga tentang kesetiaan.
“Aku minta maaf…”
“Bas, aku senang loh. Masa kamu minta maaf”
“Kita janji ya buat selalu jaga hubungan ini, meskipun kita
LDR nanti. Aku gak bakal ninggalin kamu, Kei..”Keira meraih wajah dan mengelus pelan pipi Baskara.
“Kapan kamu akan terbang kesana?"
“Awal bulan Januari, Kei”
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVELLE
Teen FictionJasmine, adalah masa lalu Baskara. Semenjak setahun kepergian nya, Baskara mulai membuka hatinya lagi untuk orang baru. Perkenalkan, Keira Lavelle. Mereka bertemu dalam satu kepanitiaan di kampus. Merasa Keira adalah sosok yang berbeda dengan wanita...