Minggu yang cerah, hari ini Keira tidak datang ke butiknya. Ia menjadikan minggu sebagai hari liburnya. Tidak memikirkan pekerjaan, melainkan hanya fokus untuk mengistirahatkan dirinya dari itu semua.
Tangannya meraba-raba sekitar kasur untuk meraih ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 06.15 pagi, tapi sudah banyak panggilan tak terjawab dari Rascal.
Keira mengucek sebelah matanya sambil menekan ikon panggilan pada nomor Rascal.
“Halo, kenapa?” ucap Keira saat Rascal mengangkat panggilannya. Suara nya terdengar masih serak karena baru bangun tidur.
“Gue di depan rumah lo. Jogging yuk?”
Mendengar bahwa Rascal sedari tadi menunggu di depan rumahnya, Keira tersentak bangun dari kasurnya. Ia buru-buru meraih handuk pada cantelan.
“Astaga Rascalll.. Sebentar ya gue mandi dulu!” ucap nya buru-buru sebelum mengakhiri panggilan.
Bukan Rascal namanya kalau tidak dadakan. Padahal Keira berencana untuk hibernasi hari ini dikarenakan sudah cukup seminggu ini dia begadang mengurus orderan bisnisnya
Keira sedikit merenggangkan tubuh nya setelah mengunci pintu rumahnya. Di depan sudah terlihat Rascal yang tengah duduk sambil bermain game.
“Yuk” ucap Keira sudah siap. Meskipun dengan wajah yang terlihat masih mengantuk.
Rascal tertawa kecil melihat Keira yang masih menguap. Ia memasukkan ponsel ke dalam saku nya.
“Masih ngantuk ya?” tanya Rascal yang setengah berdiri memegang kedua lutut nya sambil memperhatikan raut wajah Keira.
“Kamu ganggu deh, Cal, merusak jadwal hibernasi ku” ujar Keira.
“Yuk ah, keburu panas” ucap Rascal seraya menarik tangan Keira agar mulai berjalan.
“Gue tau, sekarang lo masih ngerasa ngantuk, capek, maunya tidur aja di rumah. Tapi lo harus selalu sempetin buat olahraga kecil biar diri lo fresh lagi, Kei. Bukan cuma mengistirahatkan fisik, tapi juga pikiran” ucap Rascal sambil berlari kecil mendahului Keira.
Rascal benar, selama ini dirinya tidak pernah mementingkan untuk berolahraga. Kalau lagi capek, Keira hanya merasa butuh waktu untuk tidur. Dan, ya, Keira hanya mengistirahatkan fisiknya saja. Ia selalu denial dengan apa yang sedang ia rasakan.
“Rascal, tunggu!” Keira berlari menyusul Rascal ketika Keira sadar bahwa Rascal sudah cukup jauh di depan.
Setelah sampai pada Rascal, Keira menahan tangan laki-laki itu agar berhenti sejenak.
“B-bentar.. Aku capek” ucapnya dengan napas yang terengah-engah.
Rascal tertawa kecil, ia mengajak Keira untuk duduk sejenak di trotoar.
“Tunggu bentar, ya, gue beli minum dulu di seberang” ucap Rascal yang langsung pergi ke warung kecil di seberang jalan.
Keira meraih air mineral itu dari Rascal.
“Gimana? Capek?” tanya Rascal seraya menyelipkan poni Keira yang tertiup angin ke belakang telinga.
Keira hanya menganggukan kepalanya sambil meneguk air mineral itu.
“Kamu lari nya cepet banget” protes Keira.
“Langkah lo yang terlalu kecil. Hahaha..” ledek Rascal yang dibalas tatapan sinis oleh Keira.
“Mau mampir ke rumah gue?” tanya Rascal.
“Rumah kamu? Dimana?”
Rascal mengangkat jari telunjuknya, menunjuk ke arah cluster yang tidak jauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVELLE
Teen FictionJasmine, adalah masa lalu Baskara. Semenjak setahun kepergian nya, Baskara mulai membuka hatinya lagi untuk orang baru. Perkenalkan, Keira Lavelle. Mereka bertemu dalam satu kepanitiaan di kampus. Merasa Keira adalah sosok yang berbeda dengan wanita...