••• Bab 14

110 11 1
                                    

Hari ini Keira memantau bangunan butik nya. Bangunannya sudah selesai dicat, ia hanya tinggal menambah furniture dan mendekorasi ruangan. Kali ini ia pergi sendiri, sebab Retha juga sedang sibuk mengurus bisnis nya.

Saat ia berjalan keluar butik, tiba-tiba saja sudah terparkir mobil putih milik Rascal. Rascal membuka kaca mobil nya dan terlihat melambaikan tangan.

“Kok kamu kesini?” tanya Keira saat menghampiri Rascal.

Rascal turun dari mobil nya. “Tadi gue ke rumah lo, tapi lo nya gak ada. Nebak aja sih, mungkin lo kesini. Ternyata bener lo ada disini”

By the way, lo mau kemana?” tanya Rascal.

“Mau ke toko furniture. Kayaknya kalau kamu mau ngajak main, nanti aja deh kita mainnya. Aku harus nyicil buat ngedekor butik dulu” jawab Keira sambil memasukkan ponsel nya ke dalam sling bag hitam miliknya.

“Siapa bilang mau ngajak lo main? Orang gue mau ikut bantu lo ngedekor. Ayo buruan kita ke toko furniture” jawabnya dengan cepat dan langsung membukakan pintu mobil untuk Keira.

“Emang nya kamu gak ada urusan yang harus kamu urus apa?” heran Keira.

“Nggak” jawab Rascal singkat.

“Tapi kan aku bawa mobil juga”

“Terus kita ke toko furniture bawa mobil sendiri-sendiri gitu? Udah lah ayo buruan”

Keira pun mengikuti ucapan Rascal. Ia sendiri heran mengapa Rascal begitu peduli padanya, bahkan mengikuti amanat dari Baskara. Padahal Rascal nggak kenal sama sekali sama Keira.

Sesampainya di toko furniture, Keira langsung memilih barang-barang yang dibutuhkan. Sesekali Rascal juga membantu Keira untuk memilih.

“Kei, coba deh kamu duduk di sofa itu” ucap Rascal sambil menunjuk sofa kecil berwarna hijau pastel. Sudut ruangan itu memang terlihat aesthetic. Ia mengeluarkan kamera kecil nya yang selalu ia bawa, kemudian ia memotret Keira yang sudah duduk disana.

“Lucuuk!” ucap Keira saat melihat hasil foto itu.

“Ngomong-ngomong, kalau aku perhatiin, kamu kenapa sih selalu bawa kamera kemana-mana?” tanya nya pada Rascal.

“Gue suka fotografi, Kei. Gue senang mengabadikan momen yang mungkin suatu saat nanti hanya bisa gue kenang, gak bisa diulang” jawabnya.

Keira mengangguk paham. “Mungkin nanti bisa kamu ulang, sama orang yang bakal jadi pacar kamu” ucapnya sambil berjalan mendahului Rascal. Mendengar ucapan itu, Rascal hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.

•••

Selesai mandi, gadis itu mengeringkan rambut nya dengan hair dryer. Kemudian ia membuka laptop nya untuk mengecek e-mail. Satu pesan masuk dari Baskara. Cepat-cepat ia membuka pesan itu.

Foto pemandangan indah Denmark dari apartemen yang Baskara tempati terpampang pada layar.

“Indah banget, kayak kamu” tulis Baskara.

Senyum manis nya langsung otomatis terangkat. Baskara hampir tidak pernah tidak membuat Keira merasa salting. Ia langsung membalas e-mail itu.

“Hahaha, bisa aja kamu..”

“Bas, I really miss youuuuu!”
Send.

Tak disangka Baskara juga langsung membalas pesan Keira.



argentabaskara@gmail.com

“Miss you too, Kei!”
“By the way, gimana progress bisnis kamu? Lancar?”



LAVELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang