••• Bab 24

133 8 0
                                    

Setelah pulang dari butik nya, Keira menghabiskan sore hari mengitari jalan dengan mobil nya. Namun saat ia melintasi jalan rumah Ari, terdapat mobil hitam yang terparkir di pinggir jalan sana.

Langsung saja Keira memarkirkan mobil nya dibelakang mobil hitam itu.

“Papa udah pulang dinas? Tapi kan ini bukan mobil papa” Keira bertanya-tanya sendiri.

Keira membuka pagar rumah yang tidak terkunci. Ia kemudian menekan bel rumah itu. Namun tidak ada satupun orang yang membukakan pintu. Kemudian Keira membuka knop pintu yang juga tidak terkunci. Di ruang tamu juga tidak ada orang.

“Pa?”

“Tante Devi?”

Keira memanggil manggil. Namun tidak ada orang yang keluar. Ia kemudian mengecek ke dapur dan ke halaman belakang rumah itu.

Langkah nya terhenti saat ia melihat Devi yang sedang duduk di taman belakang dengan pria yang juga ia temui di restoran.

“Kirain di depan mobil baru papa. Tapi pas mencet bel gak ada yang bukain. Ternyata penghuni nya lagi asik di taman belakang sama tamu special nya” sindir Keira sambil berjalan menghampiri mereka berdua.

“Udah berapa kali sih kepergok sama saya? Nggak ada kapoknya. Eh sekarang malah selingkuh di rumah orang yang diselingkuhin. Mungkin urat malu nya udah putus”

“Udah saya foto sih tadi, atau mungkin cctv dipojok juga bisa jadi bukti. Saya gak sabar nunggu tante sama papa saya cerai”

Devi terlihat panik, namun ekspresi Mario seperti memanas. Laki-laki itu langsung saja menarik tangan Keira dengan kencang. Ia menyeret nya keluar.

“Lepasin!” bentak Keira seraya berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman laki-laki itu. Namun laki-laki itu tidak menggubris.

“Lo gak usah ikut campur sama urusan gue dan Devi!” ucap laki-laki itu dengan tegas sambil melepaskan tangan Keira.

Keira sedikit meringis mengusap pergelangan tangannya yang memerah.

“Devi hidup sama bokap gue. Dan yang harus nya gak usah ikut campur itu lo!”

Mario kembali menarik tangan gadis itu sampai ke ruang tamu. Kemudian ia mendorong tubuh gadis itu agar keluar. Namun, laki-laki itu malah mendorong Keira hingga tubuh gadis itu menabrak pintu.

“Keira!” ucap Rascal yang langsung berlari menopang tubuh Keira yang terhuyung.

Beberapa menit yang lalu, saat Rascal sedang perjalanan pulang, ia melihat mobil Keira yang terparkir di depan rumah itu. Rascal menghubungi gadis itu, namun tidak di angkat sampai akhirnya ia berniat untuk menyusul Keira di rumah itu.

Penglihatan gadis itu memudar sebelum akhirnya benar-benar gelap.

“Berani nya jangan cuma sama cewek, anjing!”

“Lo jangan ikut campur ya, Rascal!” ucap Devi dengan amarah nya.

“Gue bakal bikin perhitungan sama lo berdua! Saya nggak takut sama tante ataupun sama laki-laki brengsek kayak gini!” ancam Rascal yang kemudian langsung mengangkat tubuh Keira untuk dibawa ke mobil.

•••

Penglihatannya samar-samar mulai terbuka. Keira memegang pelipisnya yang masih terasa pusing.

“Kei, lo gapapa? Ada yang sakit??” Rascal terlihat khawatir. Ia langsung meraih gelas yang ada di meja ruang tamu itu kemudian memberikannya kepada Keira.

Keira menggeleng pelan. “Nggak kok, gak ada yang sakit”

“Kamu yang nolongin aku?” tanya Keira sambil melirik ke arah Rascal.

Rascal mengangguk pelan. “Maaf, ya, Kei. Gue nggak sengaja liat mobil lo parkir di rumah om Ari dan gue berniat nyusulin lo. Tapi gue malah ngeliat kejadian itu”

Keira menghela napas nya pelan. Ia merasa malu pada Rascal karena memiliki ibu tiri yang selingkuh di rumah suami nya sendiri.

“Gapapa. Makasih ya udah nolongin aku”

Rascal membantu Keira untuk bersandar pada sofa. Kemudian ia duduk di sebelah gadis itu.

“Cal, ada yang pengen aku tanyain ke kamu”

“Tanya apa, hmm?”

“Sebenarnya apa sih alasan kamu yang ngebuat kamu sampai sekarang masih peduli banget sama aku? tell me your reason, Cal”

Pertanyaan itu membuat Rascal terdiam.

“Cal…?”

It’s okay kalau kamu gak mau jaw—"

“Karena gue sayang sama lo, Kei”

Keira terdiam sesaat. Ia sedikit terkejut dengan jawaban Rascal. Namun, ia juga tidak heran dengan sikap Rascal selama ini yang selalu ada untuk dirinya.

“Maaf, kalau kemarin-kemarin gue gak jujur sama lo. Karena gue ngerti kalau lo belum bisa move on dari Baskara. Dan lo nggak perlu balas perasaan gue kok, Kei. Gue udah cukup lega karena akhirnya lo tau per—”

“Aku juga sayang sama kamu”  ucap Keira dengan tegas seraya menatap laki-laki yang duduk di sebelah nya itu.

Rascal menghela napas nya sambil tersenyum. Hati nya merasa lega, bahkan jika Keira tidak menjawab pun, ia juga sudah merasa lega karena sudah menyatakan semua nya.

“Kamu serius, Kei? Aku nggak mau maksain perasaan kamu”

Keira menggeleng cepat. Gadis itu tersenyum seraya meraih jemari laki-laki itu.

“Semua perhatian kamu, tindakan kamu, rasa peduli kamu yang selalu kamu lakuin buat aku, nggak mungkin kalau aku nggak ada perasaan sama kamu, Rascal”

Ya, Keira pun selama ini mengagumi Rascal dalam diam. Betapa kagum nya ia dengan Rascal yang selalu ada disisi Keira. Mungkin selama ini Keira selalu denial dengan perasaannya sendiri. Namun seiring berjalannya waktu, perasaan yang dirasakan Keira semakin menguat. Keira membiarkan perasaan nya mengalir begitu saja. Rascal adalah seseorang yang bisa membuat Keira dengan cepat melupakan masa lalu nya.

LAVELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang