Episode 6

472 31 0
                                    

~ Kepergian ~

Beberapa hari kemudian di sebuah kantin burger king Konoha. Terlihat boruto sedang menyantap makanan burgernya di meja sendirian, disisi lain banyak orang yang mulai membicarakannya akhir-akhir ini. Dan juga dimeja lain ada sarada, inojin, shikadai dan chochou yang melirik boruto dari meja lain.

"Akhir-akhir ini banyak orang yang mulai membicarakannya ya.." ucap inojin. "Mungkin.. dia sudah mulai populer tuh" ucap chochou. "Tapi tetap saja, seorang genin melakukan misi rank A sendirian.." ucap inojin.

"Hahah.. apa-apaan itu? Mencoba jadi pahlawan keren kah? Merepotkan.." ucap shikadai. Lalu chochou melihat sarada yang terlihat murung. "Ada apa sarada?" tanya chochou.

"T-tidak aku baik-baik saja" jawab sarada terlihat aneh. "Tim 7 sekarang kekurangan tim ya.." ucap shikadai. "rasanya sikap boruto aneh akhir-akhir ini.." ucap inojin. "Tapi dia tiba-tiba berubah menjadi pria kuat dan tidak kekanak-kanakan lagi.." ucap chochou.

"Ha.. begitukah menurutmu? Kupikir dia sama saja, bocah.." ucap sarada. "Sudah sewajarnya anak cowok itu memikirkan hal kepahlawanan-kepahlawanan seperti itu sarada.." ucap chochou.

"Baik, baik.. tapi tetap saja, menjengkelkan.." ucap sarada melirik malas boruto dari kejauhan. "Dia jadi jarang bergabung dengan kita, apa terjadi sesuatu lagi diantara kalian, sarada?" tanya shikadai. Sarada menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengerti sama sekali jalan pikirnya.." jawab sarada.

"tapi meski begitu.." ucap sarada tertahan. "Ada apa?" tanya inojin. "Kita sudah melewati berbagai hal.. maksudku, seharusnya kami harus tetap Bersama apapun masalahnya kan?" jawab sarada. "karena itulah sebuah tim.." lanjut sarada.

"Ya kau benar, selanjutnya kau coba bujuk lagi saja dia, maaf tapi masalah ini hanya bisa diselesaikan oleh tim kalian sendiri" ucap shikadai. "Aku tahu.." ucap sarada lalu kemudian melihat boruto berdiri dari kejauhan.

"Sudah waktunya ya.." ucap inojin mereka pun semuanya berdiri dan pergi meninggalkan kedai burger itu dan menuju ke tempat pengambilan misi.

Beberapa lama kemudian tibanya mereka ditempat penerimaan misi boruto tak sengaja bertemu dengan mitsuki. "Yo boruto, kau datang" ucap mitsuki menyapa. "Yo, mitsuki! Sudah 2 hari ya setelah aku pulang dari misi sih.." ucap boruto. "Sepertinya berjalan dengan lancer ya.." ucap mitsuki. "Boruto memang hebat.." lanjut mitsuki.

"Maaf ya mitsuki, tapi aku akan pergi sendiri lagi-ttebasa.." ucap boruto lalu langkah kakinya mulai dekat dengan meja pengambilan misi namun siapa sangka Naruto sudah menunggunya disana.

Boruto tentu terkejut dengan kehadiran ayahnya yang tidak terduga. Sarada dan yang lainnya juga mulai memasuki ruangan itu dan melihat Naruto karena orang yang sangat familiar tentunya.

"A-ayah..?" gumam boruto. "sudah sebulan lebih ya boruto..kau baik-baik saja?" ucap Naruto. "apa urusanmu ada disini?" tanya balik boruto. Naruto menghela nafasnya.

"Aku mendengar laporan kalau kau sudah mengabaikan tim 7, apa maksudnya ini boruto?" tanya Naruto, boruto melirik kebelakang sudah ada teman-temannya yang melihatnya dari sana.

"Pergilah, ini bukan kantormu ya kan? Ayah sialan.." ucap boruto. "Aku akan pergi setelah masalah disini beres" ucap Naruto. "Maafkan aku, tapi sebagai hokage aku mempunyai kewajiban, termasuk dirimu sebagai shinobi desa ini boruto" lanjut Naruto.

"Apa kau akan pergi sendiri lagi?" tanya Naruto. "Ya.." jawab boruto singkat. "Boruto.." lirih Naruto.

"Aku akan bertambah kuat dan suatu saat aku pasti akan mengalahkanmu, ayah.." ucap boruto dan mengambil selembar misi. "Untuk itu, jangan menghalangi aku!" tegas boruto. "Sampai kapanpun kau tidak akan bisa mengalahkanku jika kau mengabaikan teman-temanmu!" Ucap Naruto tegas.

BORUTO - Nightmare The Blue Eyes V2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang