Extra Chapter

772 26 1
                                    



Di sebuah Rapat diplomatik Antara desa Konoha dan Negara Benua selatan.

Sarada kembali melakukan perencanaan yang sudah disepakati dua belah pihak.

Tak perlu waktu lama mereka melakukan perbincangan, Sarada dan Erza adalah Gadis yang memiliki kepintaran yang cukup diatas rata-rata.

Perbincangan mereka akhirnya mencapai akhir.

Namun Sarada merasa Erza seperti menunggu sesuatu.

"Hm.. Ada apa?" Tanya Sarada.

Erza melirik ke arah Chochou dan tsubaki yang berdiri dibelakang Sarada.

"Hm.. begitu, Chochou, Tsubaki.. kalian pergilah duluan.." Ucap Sarada.

"Hehh..." Gumam Tsubaki bingung.

"Lagi-lagi.." dengus Chochou malas. "Ya, baik.. baik.. kami akan pergi duluan, cepatlah selesai urusan kalian.." Ucap Chochou lalu mengajak Tsubaki pergi.

"Ya!" Jawab Sarada tersenyum.

Erza mengangkat lengan kanannya. "Kalian juga.." ucap Erza. "Baik!" Kedua pengawal Erza pun pergi meninggalkan mereka.

"Memintaku melakukan ini lagi, kali ini apa?" Tanya Sarada.

"Tenanglah.. aku hanya melakukan permohonan nya.." jawab Erza.

Tiba-tiba muncullah seseorang gadis disamping Erza.

Sarada membelalakkan matanya terkejut.

"Yo! Kita bertemu lagi" ucap gadis itu.

"Hehh! Kau..." Ucap Sarada antusias.

"Salah satu anggota Tsuminokari terkuat, Liya si pembantai masal" Ucap Erza.

"Hoi! Darimana kau mendapatkan julukan itu?!" Bentak gadis yang disebut Liya itu kesal.

"E..ehh.." Sarada mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

Liya kembali menatap Sarada.

"Jangan tanya kenapa, aku tahu seharusnya aku sudah mati.." Ucap Liya.

Sarada terdiam dan menelan ludahnya sendiri.

"Singkat saja!"

"Waktuku tidak banyak, aku akan melakukan projek time Leap" ucap Liya dengan serius.

"Eh.. apa itu?" Gumam Sarada bingung.

"Entah kenapa Liya masih memiliki kemampuan kutukan itu.." gumam Erza menunduk lesu.

"Aku akan menyelamatkan yang mulia dan Tsuyoku" ucap Liya.

Sarada tersentak berdiri.

"Benarkah?!!" Tanya Sarada antusias.

"Jangan salah paham, mereka sudah mati termasuk aku sendiri" jawab Liya.

"Eh?.."

"Ada semacam Dunia Shinobi di dalam ruang dimensi tak terbatas milik yang mulia.." kata Liya.

"Sepertinya kemampuan kutukan yang tuan Boruto berikan kepadaku tidak bisa hilang.."

"Dan aku akan pergi ke dunia paralell dengan kutukan dimensi yang kupunya.." lanjutnya.

Sarada berpikir sejenak.

"Lalu, apa resikonya?" Tanya Sarada.

Liya terdiam.

"Setiap kemampuan kutukan pasti memiliki resikonya kan?" Lanjut Tanya Sarada.

"Tergantung tekadku, aku pasti mempertahankan mental ini" jawab Liya dengan tatapan seriusnya.

BORUTO - Nightmare The Blue Eyes V2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang