Episode 35

247 21 3
                                    

~ Rencana Boruto ~

- Final Arc -

*********

Duarr!!

Terjadilah ledakan yang sangat besar hingga menghancurkan beberapa bangunan di sekeliling. Tsuyoku melindungi rekan-rekannya dengan dinding es miliknya. Debu berterbaran dimana-mana sosok itu semakin terlihat jelas dipandangan sarada, ada seseorang yang dapat mengimbangi api hitam milik sarada? jelas dia pasti bukan orang biasa, pikir sarada.

Terlihat seorang pria bersurai hitam dengan seragam yang sama dengan anggota tsuminokari yang lainnya.

'Apa-apaan cakra yang sangat besar ini?' kata sarada dalam hati sembari membelalakan matanya, merasakan cakra yang sangat besar seakan-akan desa konoha sudah berada digenggaman orang itu.

"Kevin.." gumam simon.

"ternyata, pekerjaan kita lebih cepat selesai dari perkiraan yang direncanakan yang mulia" ucap kevin.

Sarada berada diposisi yang sangat tidak diuntungkan ia menghilangkan api merah disekelilingnya namun tidak melepas kuda-kuda waspada terhadap musuhnya.

"Jika kevin disini itu artinya..." gumam liya.

"Waahh.." gumam erza terlihat senang.

Para prajurit membukakan jalan dan datanglah seseorang dari sana dengan berjalan santai. Para prajurit membersihkan sampah-sampah yang ada dijalanan.

"Kalian prajurit-prajurit terbaikku selalu bisa diandalkan dattebasa" ucap seorang pria bersurai kuning dengan seragam kaisar datang menghampiri kelima anggota tsuminokari.

"Boruto?" gumam sarada mengalihkan pandangan terhadapnya.

"ya, kita bertemu lagi, sarada" ucap boruto.

"kau baik-baik saja selama dalam perjalanan tuan?" tanya tsuyoku.

"Yah.. kami sempat disambut oleh ninja Anbu, tapi itu bukan masalah" jawab boruto.

"Prajurit yang kubanggakan bisa menangganinya, ini berkat pelatihanmu liya" ucap boruto.

"Yah, um terimakasih.." ucap liya sedikit malu-malu.

"Meskipun kau harus mengurangi kebiasaan membunuh pasukanmu sendiri-ttebasa" ucap boruto.

"ehhehe.."

"Apa yang kau rencanakan? Dimana semua orang?" tanya Sarada menyela pembicaraan mereka.

Boruto menoleh lalu mendekati sarada. "Oh kau sudah menyadarinya bukan?" tanya balik boruto. "Kau Selalu Pintar seperti biasanya.. sarada" lanjut boruto.

"Boruto! Aku sedang tidak bercanda!" bentak sarada sembari memejamkan matanya.

Boruto berjalan menghampiri sarada. "Kau sudah semakin besar sarada.." ucap boruto sayu. "kau pasti bisa mengerti dengan cepat-ttebasa" lanjut boruto.

Clik clik..

tetes demi tetes airmata terjatuh menyentuh tanah. Tubuh sarada bergetar.

"Aku.. tidak mengerti.." ucap sarada sembari menahan airmatanya.

Sementara itu tsuyoku melirik boruto dari sambaing dengan ekspresi jijik. "Eehh.. Kau membuat seorang gadis menangis, yang mulia.." ucap tsuyoku dengan wajah datarnya.

"Ahh.. Aku terlihat sangat menyedihkan ya" ucap boruto tersengir garing.

Boruto kembali fokus dan menatap Sarada. "kau menyadarinya? Hm tidak, belum sepenuhnya" ucap boruto.

BORUTO - Nightmare The Blue Eyes V2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang