Episode 3

655 35 0
                                    


~ Kehilangan ~

"Tuan Hokage ke 7!" Gumam sarada. "Papa!" Gumam Himawari Merasa lega. "Kenapa Kau Juga Ada disini, Himawari!" Ucap Naruto.

"itu...Aku dan ibu, Tidak sengaja Melihat kakak Sedang Bertarung" jawab Himawari. "Hei, Himawari! Sebaiknya Kau Bersembunyi, Ini berbahaya Bagimu-ttebasa!" Ucap Boruto. "Uh!, B-baiklah!" Jawab Himawari, Tak lama kemudian.

Muncullah Deepa dan Kembali Untuk menghadapi Para Shinobi Konoha. "Tidak Kusangka, Seranganmu Bisa Berhasil Menghempasku!" Ucap dingin Deepa.

"Ck, Dia Masih bisa bertahan!"batin boruto bersiap. "Oh, Sekarang, Apa? Tuan Hokage, Datang Untuk Menyambutku?" Ucap deepa. "Terima Kasih banyak..!!" Ucap Deepa Menundukkan Kepalanya didepan Naruto. "Hehh!!"

"Aku Sama sekali Tidak Berniat Menyambutmu-dattebayo!!" Teriak Naruto kesal. "Oh...Kejamnya!" Gumam Deepa Memegang keningnya Lesu. "Heh...Ada apa Dengannya?" Gumam Sarada bingung. "Hahahaha....Mungkin Seranganku Membuat Otaknya Menjadi Rusak-ttebasa!" Gumam Boruto tertawa lepas.

"Hehh!, Masa?!" Tanya Sarada tidak percaya. "Jadi Dia Dalangnya!" Gumam Naruto. "Apa maksdumu?"tanya Hinata.

"Shikamaru dan Yang lainnya, Tidak!. Ditempat lain ada Sebuah Golem Tanah Yang Muncul Menyerang desa!" Jawab Naruto. "Kurasa Dia adalah Pemimpinnya!" Lanjut Naruto. "Begitu!" Gumam Hinata.

"Hinata, Bawa Himawari Pergi!" Pinta Naruto. "Baiklah!" Jawab hinata dan membawa Himawari pergi. "Cih!" Decih deepa Membuang sedikit cairan darah dari mulutnya kesamping.

"Waktu Bermainnya, Sudah Habis!" Ucap deepa dingin dan membuat segel tangan. "Rho Sekaino Ziba!" Seru Deepa. Tiba tiba Permukaan Tanah Menaik.

Terbentuklah Sebuah Sosok Golem Tanah Raksasa. Monster golem itu berteriak Mengamuk dan bersiap menghancurkan apa saja. "Ck, Sialan!" Gumam Naruto kesal.

"Boruto!, Kupercayakan Dia kepadamu-dattebayo!" Ucap Naruto Melompat dan Mengaktifkan Mode Kyubinya. "T-tunggu!" Ucap boruto namun.

Naruto sudah pergi dan berubah menjadi Mode Kyubinya. "Sarada,Mitsuki! Ayo Kita Selesaikan Urusan kita-ttebasa!" Ucap Boruto menajamkan Tatapannya. "Ya!"

"Himawari, Kau Tetap Diam Disini Ya!" Ucap Hinata dengan Mengusap pipi Sang Putri Semata Wayangnya itu. "Tapi Mama Ak-"

Belum sempat Himawari Berbicara, Hinata sudah menutup mulut hima dengan telunjuknya. "Shuut..!"

"Ibu Berjanji Akan Kembali Lagi!" Lanjut Hinata Tersenyum. "Mama..."lirih hima Sendu. "Tolong Selamatkan Kakak!" Pinta Himawari. "Hn...Tentu saja!" Jawab Hinata Tersenyum.

***

Sementara itu. "Ahkk!" Desah Sarada Tertinju dan Terhempas Tubuhnya Membentur Dinding Rumah Hingga retak. "Aarggh!" Erangnya merintih kesakitan disekujur Tubuhnya. "Rase-"

Grapp Belum Sempat Boruto Membuat Rasengannya, Deepa Sudah Memegang leher Boruto dengan Cepat. "Aahkk!"

"Jurus itu, Cukup Berbahaya!, aku tidak akan membiarkan Kau menggunakannya Lagi!" Ancam Deepa Menatap Boruto tajam. Deepa Meninju Keras Perut Boruto, Hingga Boruto Memuntahkan Darah. "Bwhaakkkhh!.."

"Boruto...!"gertak Mitsuki mencoba bangkit. Namun Tubuhnya begitu Lemah, apalagi dia baru saja Sembuh dari Operasi Panjangnya.

"Hn...Tenang Saja, Aku tidak akan Membunuhmu,Kok!" Ucap Deepa Tersenyum licik. "B-bagaimana?...Akhh!..Rasanya Kau Jauh Lebih Kuat dari sebelumnya!?" Tanya Boruto menunduk sempoyongan lemah.

"Hahahaha......Aku Tahu Kalian Berlatih Untuk Tumbuh Menjadi Lebih Kuat Bukan?" Ucap Deepa tertawa menyeringai. "Kau Pikir Aku Hanya Duduk Diam Saja? Hah!."

BORUTO - Nightmare The Blue Eyes V2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang