Episode 42

307 16 6
                                    

~ Kencan selepas Perang ~

- Final Arc -

*********

Sarada Pov {

Sekarang jam berapa?

Whushh...

Aku merasakan sensasi udara disekeliling terasa dingin.

Aku melihat ke arah langit, Matahari mulai terbit.

Aahh... Aku menghela nafasku.

Udaranya sedikit lebih mendingan daripada sebelumnya.

Dan juga saat ini, lihatlah seorang pria yang selama ini aku cari-cari ada di hadapanku.

"Boruto.. kau masih hidup.." ucapku sendu. Dia benar-benar berhasil? Aku terkagum sehingga kedua sudut bibirku terangkat, aku tersenyum kembali kepadanya lagi.

"sudah berakhir.." ucap boruto ia mengangguk membalas senyumanku lalu melirik tsuyoku.

Ah benar juga,

Aku tidak bisa berkata kalau sekarang sudah 100% kami senang akan peperangan besar ini.

Dunia yang diambang hancur ini seolah-olah menyuruh kami untuk memulai era baru.

"Maaf, aku terlambat.." ucap boruto lalu berjongkok untuk melihat Tsuyoku dari dekat, aku membiarkannya.

Benar juga, aku tidak bisa terlalu senang karena ini, dia pasti merasa sedih atas kehilangan teman-temannya.

"dia.. melihatmu sebagai sosok yang berharga bagi hidupnya.." ucapku. Aku tidak punya kata-kata yang bagus saat ini, tapi aku cukup tahu perasaan Tsuyoku.

Boruto mengelus rambut tsuyoku. "dia adalah rekanku yang berharga, saat dirinya terbebas dari segel es, dia selalu ingin mendengar cerita tentang sarada" ucap boruto menampakkan wajahnya tersenyum.

Eh? Tunggu, apa?

"Cerita.. tentangku?" ucapku bertanya dan bingung.

"Hm.. saat rasa hampa dalam keabadianku, aku merasa lebih baik saat menceritakan teman-teman lamaku kepadanya"

"Dia sering bertanya tentangmu, mungkin saja Tsuyoku sudah mengidolakanmu"

"meski tubuhnya abadi, tapi mentalnya tetaplah gadis biasa, saat itu ceritamulah yang sudah menjadi pandangan petualangan hidupnya dan sebagai penyelamat traumanya saat dia membangkitkan kekuatannya" jawab boruto.

"Kupikir Tsuyoku sudah menceritakan nya padamu, dia adalah orang yang paling mudah bergaul dibandingkan rekannya yang lain" lanjut Boruto.

Eh, apa? Aku sama sekali tidak tahu itu

Kupikir aku sudah kehilangan kesempatan untuk menambah teman baru.

Dan saat aku mendengar itu semua, hatiku rasanya sedikit tertekan.

Padahal aku sangat berharap memiliki teman yang memiliki kekuatan yang setara denganku

Aku kembali meneteskan airmataku yang sudah lama kutahan sejak awal dan memeluk erat tsuyoku. Lalu tak lama kemudian simon mendatangi kami sambil merangkul erza dan kevin.

"tidak bisa kumaafkan.." geram simon kesal, sepertinya dia tidak terima begitu saja, tentunya aku mengerti perasaannya.

"sudahlah simon, ini sudah berakhir" ucap boruto mencoba membuat mereka tenang.

BORUTO - Nightmare The Blue Eyes V2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang