Episode 38

254 19 3
                                    

~ Pertumpahan darah ~

- Final Arc -

********

Saat itu, waktu sedang berhenti, Burung-burung yang berterbangan panik karena kekacauan.

Hewan-hewan yang yang sedang menyelamatkan diri, serta dedaunan yang melayang di udara.

Kecuali dua orang yang sedang berhadapan itu.

Semuanya sedang terhenti, ini adalah perjalanan waktu 0 detik.

Boruto mengibakkan pedangnya yang terkena darah. Verzhiki masih berdiri dihadapan boruto dengan lengan kanannya yang sudah terputus.

"seharusnya kau tidak meremehkanku-ttebasa" ucap boruto dan memasukkan kembali pedangnya.

Lalu lengan verzhiki kembali tumbuh beregenerasi dengan cepat.

"Ayolah, kita sama-sama monster didunia ini kan? Lihat, kau bahkan bisa bergerak meskipun aku sudah menghentikan waktu" lanjut kata boruto.

"Ya, aku hanya mengujimu tadi, kau berbahaya.. aku harus membunuh mu" ucap verzhiki.

"wah.. wah.. kalau begitu aku tidak bisa membiarkanmu dattebasa" ucap boruto dengan nada santai.

"Selama ribuan tahun ini, aku tidak pernah bertarung seserius ini.." ucap verzhiki lengannya mengeluarkan segel-segel bergaris merah. Aura disekitarnya semakin memanas. Lengan kanannya kembali pulih seperti semula.

"Sepertinya aku salah menilaimu sebagai manusia" lanjut verzhiki dan bersiap melakukan ancang ancang untuk menyerang.

"Wah jika kau bilang begitu aku jadi sedikit sakit hati-ttebasa.." ucap boruto dan mengeluarkan segel pola karma di mata kanannya.

"Meskipun kurasa kau benar sih.." gumam boruto dan keduanya pun melesat bertabrakan tangan satu sama lain dan membakar semua benda disekitar.

"Matilah!!" teriak mereka berdua dan menciptakan kedua cahaya yang menyilaukan dan membesar sampai ke sekitar mereka.

Sementara itu di negara padang pasir, gadis bersurai perak itu tampak terlihat sudah sangat kelelahan begitu juga lawan outsutsuki yang ada didepannya itu.

"sial, kita terlalu menikmati pertarungan sampai-sampai kita tak tahu berada dimana.. hah.. hahh.." gumam liya kelelahan dan terlihat mata kanannya yang tertutup dengan darah.

Bukan hanya itu, sekujur tubuh Liya sudah gemetaran.

"Hahaha Kau sudah kehilangan mata kananmu tuh, selanjutnya aku akan mencongkel mata yang satu lagi" ucap outsutsuki itu tertawa lepas.

"tck" kesal liya, dia dengan teguh mengabaikan rasa sakit disekujur tubuhnya, tubuhnya masih bisa bergerak bebas.

"Aku tidak boleh mati sebelum mengalahkanmu.." lirih Liya.

"Yah, meskipun aku tidak bisa merasakan sakit, kau sudah merusak tubuhku ya.." ucap Otsutsuki itu sembari melihat tubuhnya yang terlihat babak belur beserta tulang tangan kanannya yang sudah patah.

Otsutsuki itu kembali menyiapkan serangan lanjutannya, Liya juga bersiap untuk melawannya kembali.

"Aku pasti akan membuatmu membayar semuanya" ucap Otsutsuki itu dengan kesal.

"Majulah.." ucap liya tersenyum menyeringai.

Liya mengeluarkan sebuah pedang dari domain darahnya dan melapisi tubuhnya dengan armor darah.

Meski darah pada umumnya hanyalah cairan yang kental dan padat.

Itu membuktikan kalau darah lebih kuat padat dibandingkan air biasa.

BORUTO - Nightmare The Blue Eyes V2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang