*8*

195 29 5
                                    

"Obsessed with you? Yes!Bahkan kalau kamu gak cinta sama aku, kamu harus tetap jadi milikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Obsessed with you? Yes!
Bahkan kalau kamu gak cinta sama aku, kamu harus tetap jadi milikku."

_Farka Jjovanka
*

Dirumah Ryzard, suasana dalam ruang dapur yang menyatu dengan ruang makan terasa tenang.

Walaupun dekorasi dapur sederhana, tetapi memberikan kesan elegan dan mewah. Quilera, terlihat sibuk memasak menu sarapan yang lezat.

Sementara itu, Ryzard dengan penuh kasih sayang memeluk Quilera dari belakang.

"Geli, sayang, jangan bisik-bisik begitu!" ucap Quilera dengan senyuman kegelian, menanggapi bisikan Ryzard yang dilakukan di telinganya.

"Hmm, masak yang enak ya!" gumam Ryzard dengan manja

Jblakk

tiba-tiba terdengar suara pintu yang dibuka dengan keras, membuat keduanya terkejut.

Reagar memasuki ruangan dengan tergesa-gesa, diikuti oleh Yunezza.

Kejutan mereka semakin besar ketika melihat Ryzard dalam keadaan mesra dengan seorang wanita, padahal Casandra, istri Ryzard baru saja mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

"Om Reagar?!" teriak Quilera dengan kebingungan dan keterkejutan yang tak terelakkan.

Kehadiran Reagar dan Yunezza membuat suasana dapur berubah drastis.

"Quilera kamu!" ucap Yunezza dengan emosi yang campur aduk.

Tanpa ragu, Yunezza langsung menghampiri dan menampar pipi Quilera dengan kerasnya.

Quilera terkejut dan merasakan rasa sakit yang menusuk saat ia memegangi pipi yang memerah akibat tamparan tersebut.

"Tante, apa-apaan sih?!" cela Ryzard, berusaha melindungi Quilera dari kemarahan Yunezza.

"Lelaki brengsek!!" teriak Reagar sambil langsung menendang perut Ryzard.

Ryzard terhempas ke sisi dapur, menubruk wastafel cuci piring dengan kerasnya.

"Aaa!" teriak Quilera saat melihat Reagar menghajar Ryzard dengan kejam.

"Kembalikan putriku!" teriak Yunezza dengan suara serak, matanya memancarkan keputusasaan dan kebencian saat menatap Quilera.

Genggaman tangannya yang kuat mencengkram erat tubuh lemah gadis itu, meninggalkan bekas merah di kulitnya.

"Maksudnya apa sih, Tan?" Quilera balas menggertak, mencoba keras melepaskan diri dari cengkraman Yunezza.

Plakk

Tamparan keras melesat dengan kecepatan kilat dan menghantam pipi Quilera dengan penuh kebencian.

Suara yang menusuk telinga menggema di ruangan itu, disertai dengan rasa sakit yang menusuk tulang.

Yunezza menangis dengan getir, air mata mengalir deras di pipinya yang pucat.

Popo Anka's Patience [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang