Sebuah kelemahan, sebuah obsesi, dan sebuah hubungan yang tak terduga. Rama, seorang remaja gay cerdas dengan fetish yang spesifik-tubuh berotot-mengincar Dewo, remaja macho dan berotot. Tapi ada satu rahasia yang Dewo simpan, sebuah kelemahan yang...
Dewo terus memacu motornya melalui jalan yang diguyur hujan, seperti peluru yang menembus malam. Angin dan hujan menerpanya, tetapi sensasi itu tidak sebanding dengan hantaman emosional di hatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewo merasa kehilangan sosok ayahnya yang selama ini menjadi benteng perlindungannya. Ayah yang selalu menuntunnya, melindunginya. Suara mesin motor yang melaju terdengar seperti desingan pilu yang menarik hatinya ke dalam masa lalu. Berbagai memori dengan ayahnya memenuhi pikirannya, seperti pelangi yang menari di atas kepala.
Namun, seiring dengan setiap tetes hujan yang jatuh, semua kenangan itu mengembun menjadi air mata. Air mata yang bercampur dengan hujan yang tak henti-hentinya mengucur dari langit.
Dewo merasa seperti kehilangan segalanya. Ayahnya, rumahnya, dan mungkin bahkan dirinya sendiri. Tetapi ada satu hal yang dia tahu dengan pasti: dia harus mengikuti hatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah Rama muncul dalam benak Dewo, bagai bintang yang memandunya di kegelapan itu. Wajah yang memancarkan kehangatan, wajah yang selalu memberikan semangat untuk hidup.
Saat akhirnya Dewo tiba di tujuan, ia merasa sesak, seolah-olah habis berlari marathon melintasi badai. Sekujur tubuh perkasanya basah kuyup, seakan-akan ia baru saja berenang melawan arus.
'Hentikan tangismu, cengeng!' pikir Dewo.
Dengan nafas yang masih tersengal, Dewo menekan bel pintu.
Detik itu juga, jantungnya berdetak lebih keras, penuh antisipasi dan kegugupan. Saat pintu terbuka dan Rama muncul, senyuman hangat yang biasa menghiasi wajah Rama langsung menyambutnya.
"Bang Dewo!?" Rama terkejut melihat kondisi Dewo.
"...R..rama.." Suara Dewo terdengar serak, penuh emosi yang terpendam.
Rama segera menyadari ada yang tidak beres. "Bang, apa yang terjadi?" tanyanya, penuh kekhawatiran. Ia tidak pernah melihat Dewo dalam keadaan seperti ini, pria yang selalu terlihat tak terkalahkan.
Dewo berusaha keras untuk tetap tegar di depan Rama, namun meskipun ia berusaha bertahan sekuat tenaga, tubuhnya berguncang, air mata yang ia coba bendung malah makin deras mengalir.
