7. Ketemu

8.6K 567 41
                                    

Kai memegang perutnya yang sudah kenyang. Tak lama ada yang aneh dengan perutnya. Perutnya terasa sangat sakit. Rasa mual juga datang disaat yang bersamaan.

"Kenapa? Ada yang sakit?". Tanya Dewa membuat ekspresi khawatir.

"Perut ak-". Kai langsung berlari kearah kamar mandi.

Huek

Kai memuntahkan isi perutnya di wastafel sana. Ia mengelap bibirnya dengan air. Kini ia merasa sangat lemas.

Dari kejauhan Kai mendengar Dewa yang tertawa. Tak lama pelakunya datang.

Dewa tertawa puas sambil memasukan tangan nya disaku. Ia berjalan menuju Kai lalu menjepit tubuh Kai di wastafel sana.

"Rasain lo".

"K-kakak se-sengaja?". Tanya Kai gelagapan. Ia tak berani menatap Dewa. Jadi Kai menunduk.

"Iya gue sengaja. Gue taro obat didalam bakso lo".

"Harus nya lo berterimakasih ke gue karna gak ngasih obat yang efeknya selamanya". Kai hanya diam dengan air mata yang sudah mengalir.

"Cengeng". Dewa memundurkan dirinya lalu berjalan keluar kamar mandi. Ia meninggalkan Kai sendirian.

Kai terduduk lemas. Ia lagi lagi menangis.

"Bunaa kapan nyampe nya si". Kai menyembunyikan kepala diantara kaki nya.

••

Istirahat.

Kai berjalan kekelas dengan lemas. Sampai nya dikelas ia langsung duduk lalu memeluk Rayyan. Rayyan pun hanya diam. Bingung apa yang terjadi.

"Lo gapapa kan? Kok lemes gini?". Tanya Rayyan membalas pelukan itu lalu mengelus punggung Kai.

Kai menggelengkan kepalanya dalam pelukan itu.

"Dah cup cup nanti Rayyan beliin eskrim deh". Kai pun langsung melepas pelukan itu lalu tersenyum.

"Bener nih?".

"Yakali Kai gua boong". Kai pun tersenyum lalu lanjut memeluk Rayyan.

"Eh katanya lo mau cerita tentang lo sama Fathan bisa ketemu". Ucap Kai setelah melepas pelukan itu.

"Oh jadi gini. Kemaren gue nyariin lo karna lo gak ada dilapangan waktu itu. Gue cari kemana mana tetep gak ada. Terus gue ketemu Fathan lagi marah marahin geng nya si Dewa. Gue dengar si katanya si Dewa itu nyerang lo. Terus setelah itu gue nanya kedia dimana Kai sekarang. Dia jawab lah dan menceritakan semua. Sejak itu kita deket dan gue mulai suka sama dia. Terus dia pamit karna dipanggil Raja. Katanya ada rapat osis". Jelas Rayyan panjang x lebar x tinggi.

"Ooo gitu". Rayyan hanya mengangguk.

"Kenapa lo kemaren nangis?".

"Males gue cerita. Panjang soalnya".

"Aelah lu". Rayyan menjitak pelan Kai.

"Sakit tauu". Eluh Kai sambil memegang dahi nya yang sama sekali tak sakit.

••

Pulang sekolah.

"Kai, maen yok. Sekalian nanti beli eskrim". Ajak Rayyan sambil memakai tas nya.

"Ayo, dirumah Rayyan ya". Rayyan pun mengangguk lalu merangkul pundak Kai menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran Kai langsung masuk ke mobil Rayyan begitupun Rayyan nya.

Rayyan mulai melajukan mobil nya itu sampai ke sebuah toko eskrim dekat rumah nya.

"Tunggu sini aja, gue yang beliin". Kai hanya mengangguk.

FUCK! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang