25. Bucin Di RS

3.4K 208 6
                                    

"De-dewa". Panggil Kai dengan lemas dan pelan. Dewa pun kembali sadar dari khayalan nya. Ia langsung membolakan matanya saat melihat Kai membuka matanya.

"Kai!". Dewa langsung memeluk badan Kai. Tangis nya sudah tak bisa ia tahan. Akhirnya separuh jiwa nya itu bangun.

Kai yang dipeluk hanya bisa diam. Ia juga menangis sabil tersenyum.

Dewa melepas pelukan itu dan tersenyum lembut kearah Kai. Kai pun membalas senyuman itu.

Tak lama kemudian kepala Kai sakit. Kai memegang kepalanya sambil menutup matanya dengan kuat. Dewa yang peka pun segera memencet tombol untuk memanggil dokter.

Ceklek

Tampak lah Kava dan Ana. Mereka berdua berjalan cepat kearah Kai. Kava segera mengecek Kai. Mulai dari mengecek tekanan darah dan mengecek detak jantung nya.

Sementara Dewa sibuk mengelus tangan Kai agar Kai tenang. Ia juga khawatir.

Selesai Kava mengecek. Ia segera memberi tahu Dewa.

"Ini hal biasa. Kepala pasien akan sakit bila waktu tertentu karna belum sembuh. Kalau sakit lagi, tenangin dia aja terus kasih obat. Obat nya sudah ada dilaci". Kava menengok ke laci sana.

"Obat nya tinggal dimasukkan ke 200ml air lalu tunggu sampai berbuih dan langsung minum". Lanjut nya.

Dewa pun mengangguk paham.

••

Sekarang hari sudah sore. Kai sedang duduk diranjang sambil menonton doraemon. Sementara Dewa dari tadi hanya mengelus tangan Kai. Ia juga sesekali menonton apa yang Kai tonton.

"Kai". Panggil Dewa dan Kai pun hanya berdehem dengan tatapan yang masih menatap layar. Beberapa detik kemudian ia tertawa karna adegan nobita di bully.

"Sayang!". Panggil Dewa lagi sedikit keras namun dengan nada manja. Kali ini Kai menoleh ke Dewa lalu mengkerutkan alisnya.

"Apa sih!".

"Kalo aku nikahin kamu, kamu mau gak?". Tanya Dewa. Kai pun menatap Dewa dengan bingung.

"Hah? Maksudnya?". Tanya Kai.

"Dewa mau nikah sama Kai. Dewa mau ngejaga Kai. Dewa trauma Kai kayak gini". Jelas Dewa dengan tegas.

"Dew jangan gila! Sadar Dew! Aku masih belom punya ktp, kamu malah ajak nikah!".

"Aku sadar! Seratus persen sadar. Aku gak peduli kamu udah punya ktp atau belom. Aku bisa urus itu". Kai pun menghembuskan nafasnya panjang.

"Dewa... Pernikahan itu gak segampang yang kamu kira. Pernikahan itu bukan hanya soal kebersamaan. Pernikahan itu soal kesetiaan hidup dan mati. Kamu harus siap nge hadepin cobaan cobaan dalam ber rumah tangga". Jelas Kai.

"Dewa yakin bisa nge hadapin itu semua!".

"Tapi aku gak yakin kalo aku bisa".

Dewa pun menghembuskan nafas. Ia menudukkan kepalanya.

"Maaf ya Dew, aku belom siap. Tapi aku janji sama kamu. Kalo aku udah percaya sama diri aku sendiri. Aku bakal bilang sama kamu!". Dewa pun kembali menegakkan kepalanya lalu ia tersenyum lembut.

"Iya sayang... Mungkin emang aku yang terlalu buru buru". Dewa mengelus tengkuk Kai.

Kai pun tersenyum hangat.

"Udah ah mau lanjut nonton". Kai pun kembali menatap layar itu dan Dewa pun tertidur dengan kepala diranjang Kai.

••

FUCK! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang