Sekarang udah jam istirahat. Dipta dan Dira niatnya mau ke UKS jenguk Kai. Tapi saat sampai UKS, Kai nya gak ada.
"Loh Kai kemana anjrit". Gumam Dipta sambil melihat sekeliling UKS.
"Gatau, lo yang bawa". Saut Dira. Tak lama petugas UKS datang.
"Loh kalian ngapain kesini?". Tanya nya.
"Tadi ada bocil kan pak disini? Kok sekarang gak ada?". Tanya Dipta bingung.
"Bocil?". Dipta mengangguk.
"Ohh bocil yang tadi ya! Dia udah pulang. Tadi saya suruh dia mesen taksi soalnya saya khawatir". Jelas petugas itu.
"Beneran naik taksi pak? Gak ada Dewa yang nganter?". Dira pun mengerutkan alisnya bingung dengan pertanyaan Dipta. Ia masih belum tau hubungan antar Dewa dan Kai. Yang ia tahu hanyalah sebagai musuh.
"Bener kok naik taksi, lagian ngapain bocil tadi dianter sama Dewa yang anak nya nakal?". Petugas itu juga bingung sama seperti Dira yang melingkarkan tangan nya didada sambil menyender ditembok.
"Eee gatau juga si pak, ya-yaudah kita pergi dulu". Dipta melirik ke Dira yang berada dibelakang nya mengisyaratkan untuk pergi dari ruangan ini.
"Misi pak". Dira yang paham langsung berjalan sambil menunduk sopan.
••
Dewa sedang santai makan dikantin. Ia belum menjenguk Kai karna setelah olahraga dirinya benar benar lapar. Alhasil dia sampai ditempat ini.
"Dewaa, apa aku boleh duduk disini?". Tanya wanita yang berjabat sebagai ketua kelas dikelas Dewa itu. Ketua kelas itu bernama Tian
"Gak". Jawab Dewa tanpa menengok ke Tian yang sudah berdiri disamping nya itu.
"Gapapa geulis duduk aja". Ucap Vion. Akhirnya wanita itu tersenyum lalu dengan senang hati ia duduk lalu menaruh makanan nya di meja. Ia menatap Gibran yang menatapnya juga dengan tatapan sinis.
Tempat duduk Gibran ada di depan wanita itu. Disebelah kanan Gibran ada Vion karna Gibran duduk paling pojok. Sebelah kanan Vion ada Fahri dan di depan Fahri ada Satria.
Wanita itu juga membalasnya dengan tatapan sinis lalu sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi sok imut. Ia merangkul tanggan kiri Dewa lalu menaruh kepalanya dipundak lebar Dewa.
"Dewaa, suapin aku dongg. Tangan aku lagi sakit". Kata wanita itu dengan nada manjanya.
"Gak inget kata gua pas di UKS?". Dewa menggerakkan tangan nya karna ingin kembali makan membuat wanita itu terganggu.
"Apa emang? Seinget aku, kamu cuma bilang i love you doang ke aku". Seketika Vion yang sedang asik asik nya minum memuncratkan minuman nya kearah Dewa. Untung hanya sedikit jadi tidak terlalu basah.
"Eh maaf maaf Dew, lagian tu cewe ngehayal nya tinggi banget". Ujar Vion diakhir dengan tawa brutal nya.
Dewa hanya diam dengan tatapan tajam sambil menghempaskan air yang terkena baju nya.
"Lepas atau gua bocorin lo pernah berhubungan seks disekolah". Bisik Dewa saat yang lain pada ngobrol. Seketika wanita itu melepaskan tangan nya lalu ia menjadi gerogi.
Dewa tersenyum miring.
••
Flashback on.
Dewa sedang berjalan santai menuju kamar mandi. Saat sampai lorong kamar mandi, ia melihat lelaki yang sedang menyender di wastafel. Dewa tak memperdulikan lelaki itu dan langsung masuk ke toilet nya.
Nama lelaki itu Rik. Memiliki paras yang biasa saja.
Rik memutar tubuhnya kearah wastafel. Ia berkaca dan sedikit membenarkan rambutnya. Sampai seorang lelaki lain keluar dari kamar mandi. Rik pikir itu Dewa yang keluar. Ia pun lega akhirnya kamar mandi kosong. Padahal aslinya masih ada Dewa.
Beberapa menit kemudian, Tian datang dengan kancing baju atas terbuka 3 buah dan rok yang pendek. Memang seragam perempuan sekolah ini pendek sekali.
Tian mulai berjalan kearah Rik sambil menggigit jari telunjuk nya mencoba memancing Rik.
Tian menempelkan dada besarnya kedada Rik sambil menggoyangkan nya. Tangan nya juga menstarter bagian bawah Rik membuat Rik keenakan.
"Ahh ahhh buka sayang~". Tian pun menuruti nya. Ia mulai membuka resleting celana Rik lalu menurunkan celana itu memperlihatkan boxer berwarna hitam yang ditengah tengah nya ada benjolan membuat Tian takjub.
"Aku tau kau menginginkan nya". Ujar Rik saat melihat mata berbinar dari Tian.
"Ya! Ya! Ya!". Tian segera membuka boxer itu dengan semangat lalu rasa takjub nya menambah saat melihat penis besar itu.
"Emut sayang, cepat!". Tian segera mengemut penis itu sesekali menjilatnya seperti itu.
"Yahhh ahh teruskan ahh teruskan jalangg mudaa". Rik membantu Tian memaju mundurkan kepalanya.
"Ja-jalanghh aku ahh mau keluarr". Tian memang sudah merasakan penis itu semkin membesar dan akhirnya.
Crott
Semburan sperma masuk kedalam mulut Tian. Tian tanpa rasa jijik menelan sperma itu dengan sekali teguk lalu kembali ingin mengemut penis itu namun tangan Rik menahan kepala Tian.
"Aku ingin masuk ke inti nya".
"Baik lah, pintu juga sudah ku kunci". Rik pun tersenyum lalu dengan cepat ia menurun kan rok pendek yang Tian kenakan dengan mudah nya. Tian tidak menggunakan celana dalam sehingga memperlihatkan bagian bawahnya dengan sempurna
"Wahh sangat muluss". Rik berjongkok lalu mengelus area bawah Tian dari belakang kedepan membeluat Tian kelojotan. Sampailah Rik ke area miss v Tian. Ia membuka miss v itu dengan kedua jari nya.
"Ahh cepat lahh, kau ingin langsung keinti nya kan?".
"Belum setelah aku melakukan ini". Rik segera memasukkan jari nya kedalam miss v Tian yang sudah basah karna bergairah.
"Ahhh kurang ajar kauuu, seharusnyahh kau langsung memasukkan nya ahhh ahh". Geram Tian.
"Tapi kau tetap menikmati nya". Tian hanya mengangguk dengan ekspresi keenakan.
Rik pun lanjut memaju mundurkan jarinya lalu tak lama menambah langsung dua jari lagi. Ia memaju mundurkan nya dengan sangat brutal.
"Ahhh pelan pelan daddyh ayhh". Tian memegang pundak Rik saking cepet nya.
"Sudah lah aku tidak tahan". Rik segera berdiri lalu menghentakkan tubuhnya sehingga penis itu masuk kedalam vagina Tian.
"Euhh akhirnya! Aku merindukan tempat ini". Rik segera menghentakkan tubuhnya sangat keras membuat Tian juga ikut tergoyang.
"Ahh ahh kamu selalu bermain kasarhh".
"Mampus kena bk lu". Batin Dewa yang sedari tadi ngevidioin mereka berdua dari bawah karna memang bagian bawah kamar mandi itu sedikit terbuka.
Merasa cukup ia memberhentikan vidio itu lalu ia membuka pintu dan membuat dua orang yang sedang enak enak nya menoleh karna suara buka pintu yang dibuat Dewa.
Mereka berdua terlihat panik. Tian segera mengambil penis Rik untuk mengeluarkan nya. Setelah itu ia menjauhkan tubuhnya dengan Rik. Ia mengambil rok nya lalu dengan cepat memakai nya.
Dewa melirik ke mereka berdua sambil berjalan santai.
Tian tau kalau Dewa melihat kejadian memalukan itu. Dan sampai sekarang ia memilih mendekati Dewa agar vidio itu tidak tersebar. Tapi justru dia benar benar tertarik dengan Dewa.
Sampai sekarang Dewa masih menyimpan vidio itu untuk jaga jaga.
Flashback of.
Alooo gesss...
Ramein dong cerita nyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCK! [BL]
Teen FictionSeorang pembully sekolah tak sengaja membully teman masa kecil nya yang dulu pernah ia cintai. Akan kah korban ingin memaafkan nya? Dosa ditanggung pembaca! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐔𝐒𝐈𝐀 �...