"Dewgh". Kai sudah lelah dan kehabisan nafas. Dewa yang peka pun langsung melepas tautan itu dan Kai langsung mengambil nafas banyak banyak.
Dewa yang melihat itu pun tersenyum miring lalu mengelap air saliva yang menetes di dagunya lalu ia emut jari yang ada saliva itu.
"Baru segitu udah cepe". Ucap Dewa.
"Gilak aja kamu!". Marah Kai dengan mata yang melotot.
"Udah ah gausah marah marah, sana tidur". Kai pun berdecak lalu terpaksa menarik selimutnya
"Good boy". Dewa mengelus rambut Kai sambil tersenyum lembut.
••
Paginya.
Kai sudah terbangun dan lagi sibuk menatap Dewa yang masih tertidur disofa.
Sudah sekitar 10 menit Kai menatap wajah tampan nan tegas itu tapi belum juga bosan. Pahatan wajah nya benar benar sempurna.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu itu mampu membuat Kai tersadar. Ia segera melihat kearah pintu yang sudah terbuka menampilkan pegawai yang membawa makanan.
"Taro disana aja". Pitah Kai sambil melirik kearah nakas sebelah ranjang nya dan pegawai itu langsung mematuhinya lalu pergi begitu saja.
Kai memutuskan untuk membanguni Dewa. Ia berjalan kearah Dewa sambil menyeret tiang infus nya.
"Dewa bangunn". Kai mengelus pipi Dewa dengan lembut. Yang dielus pun terbangun.
"Hmm bentar lagi". Jawab Dewa dengan suara serak nya.
"Gak ada! Ayo bangun, sarapan gih".
"Hm". Bukan nya bangun, Dewa malah melanjutkan tidur nya.
"DEWA!". Dewa pun membuka matanya lalu menoleh keKai. Ia dengan lancang menarik tengkuk Kai lalu menempelkan bibir mereka berdua.
Bibir itu hanya menelpel.
Setelah puas, Dewa melepas tangan nya yang berada di tengkuk Kai. Ia kembali tertidur dan mampu membuat seorang Kailo Altan Naradhipta kesal.
"Yaudah lah, kek nya emang ni orang gak cocok dijadiin pasangan sehidup semati". Gumam Kai yang mulai berjalan kearah ranjang lagi. Sengaja ia lakukan seperti itu.
Ajaib bin ajaib, Dewa langsung terbangun dan ia duduk sebentar sambil mengucek matanya lalu sedetik kemudian ia berjalan ke arah Kai.
Ia duduk lalu mengelus tangan Kai. Sementara Kai sedang menonton tv pura pura tak peduli.
"Maaf Kai, janji aku gak bakal kayak gitu lagi". Ujar Dewa dengan tatapan memohon. Lagi lagi Kai mau terlihat sombong. Ia tak memperdulikan Dewa dan tetap menonton tv.
"Maaf ya, hm?". Dewa masih mencoba membujuk Kai. Kai sudah tak bisa menahan tawa nya lagi. Ia menoleh keDewa sambil tertawa. Ia menarik kepala Dewa ke dalam pelukan nya.
"Iya iya Kai maafin". Seru Kai sambil tertawa.
Dewa pun sedikit kesal namun ia tetap membalas pelukan Kai. Ia mengelus ngelus punggung Kai.
"Dah ah, sana pesan makanan". Ucap Kai melepas pelukan itu. Dewa pun dengan segera mengambil handphone dan tiba tiba matanya tertuju pada makanan diatas nakas.
"Kok gak dimakan?".
"Nanti, tungguin kamu. Gak enak makan sendiri". Dewa pun sedikit, terkekeh. Ia mengelus surai rambut Kai. Yang dielus pun ikut tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCK! [BL]
Teen FictionSeorang pembully sekolah tak sengaja membully teman masa kecil nya yang dulu pernah ia cintai. Akan kah korban ingin memaafkan nya? Dosa ditanggung pembaca! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐔𝐒𝐈𝐀 �...