9. Traktiran

8.4K 479 18
                                    

Dewa dan Kai sudah naik keatas motor. Walau tadi Kai sempat kesusahan.

"Hati hati". Ucap Arga sedikit teriak. Dewa pun mulai melajukan motornya.

Diperjalanan tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara. Perjalanan kali ini dipenuhi keheningan.

••

Disekolah.

Kai turun dari motor Dewa diikuti Dewa. Kai memutar tubuhnya untuk pergi. Namun baru satu langkah, tangan Kai langsung ditahan Dewa. Kai reflek kembalikkan tubuh nya lagi dan menatap Dewa datar.

"Istirahat ke kentin bareng". Ucap Dewa sambil tersenyum. Siswa atau pun siswi yang berada diparkiran pun terkejut. Bisa bisa nya Dewa, si anak yang terkenal dingin, cuek, kejam, dan tak berperasaan itu dapat tersenyum ke anak baru. Hebat sekali.

Back to topik

Kai menatap datar Dewa. Ia berdecak lalu bibir kanannya naik. Judes sekali.

"Gak, lo pikir gue gak punya temen? Hah!". Dewa pun mengerutkan alisnya heran. Gue? Lo? Biasanya aku kamu. Atau gak kakak.

"K-kai?".

"Udah ah gue mau pergi!". Kai menarik tangan nya lalu pergi. Dewa hanya bisa diam menatap kepergian Kai. Ia mendengar bisikan bisikan dari siswa siswi disana. Dewa manatap tajam satu persatu murid itu membuat mental mereka menciut.

••

Dikelas.

Kai duduk di kursi nya. Ia hanya diam dengan tatapan kosong. Rayyan yang melihat itu pun menaikan alisnya heran.

"Napa lu Kai?". Kai pun menengok ke Rayyan lalu menatap nya datar.

"Gue gak suka sama Dewa".

"Oh gegara Dewa lagi. Yaudah si Kai maapin aja".

"Lo mah enak tinggal bilang maapin aja".

Tring

Bel masuk pun berbunyi. Semua murid langsung lari kekelasnya masing masing. Tak lama guru biologi datang dan mulai mengajar.

••

Istirahat.

Semua murid langsung keluar ingin pergi ke suatu tempat untuk memenuhi hasrat nya. Kantin.

"Kai kantin yok". Ajak Rayyan hendak berdiri.

"Yok lah gas". Mereka pun berjalan keluar kelas. Saat sampai didepan pintu, mereka dikagetkan dengan kehadiran Dewa.

Kai baru ingat kan dia diajak ngantin bareng tu cowo.

Dewa melirik ke Rayyan dengan tatapan tajam. Rayyan yang paham pun langsung lari ke kantin meninggalkan Kai.

Kai pun mengerutkan alisnya ke Rayyan yang sudah jauh. Ia malas untuk melihat wajah Dewa.

"Ke kantin yu cantik?". Ucap Dewa sambil tersenyum. Kai pun menghembuskan nafasnya lalu ia bersedekap dada. Ia melirik sebentar ke Dewa lalu tanpa aba aba ia lari mencoba kabur.

Dewa pun langsung mengejar Kai tanpa memperdulikan siswa siswi yang ada disana.

Kai melihat kebelakang dan ia mempercepat larinya. Tanpa ia sadari ia lari kearah kamar mandi. Kai masuk kesalah satu bilik kamar mandi itu dan hendak menutupnya. Namun sebelum pintu itu benar benar tertutup, Dewa terlebih dahulu menahan nya. Kai semakin panik karna Dewa masuk ke bilik itu lalu mengunci pintunya.

Tubuh Kai dihimpit Dewa. Dewa menatap tajam Kai sementara Kai melihat kearah lain. Takut menatap Dewa.

"Kenapa lo ngehindar dari gue? Kan gue udah minta maaf". Ucap Dewa dingin. Sementara Kai masih gemetaran.

FUCK! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang