11. Pr

6.4K 413 22
                                    

"Oke bantuin setelah selesai makan". Kai mengubah ekspresi nya. Ia tersenyum manis lalu melanjutkan makan nya.

Dewa pun mengedip ngedip kan matanya. Salting.

••

Selesai mereka makan malam.

"Kita pulang dulu ya Ar. Makasih makanan nya. Kapan kapan makan malam di rumah aku. Gantian". Ucap Vano sambil tersenyum.

"Loh, terus Dewa gimana buna?". Tanya Dewa.

"Nginep sini aja dulu gapapa". Bukan Vano yang menjawab, melainkan Arga.

"Iya, yaudah ya buna pulang dulu. Baik baik kamu disini. Jangan bikin repot orang". Kata Vano sambil mengelus rambut anak nya.

"Iya buna, hati hati".

"Yaudah yuk Dew kekamar Kai! Bantuin pr Kai". Kai narik tangan Dewa ke kamarnya. Dewa yang ditarik hanya pasrah mengikuti Kai.

Sementara orang tua mereka melihat itu semua tersenyum gemas. Lalu Aland dan Vano pun pulang ke mansion nya.

••

Kai menutup pintu kamarnya lalu kembali menarik Dewa ke kasur nya. Ia duduk di tepi kasur lalu mengambil buku di tas nya.

Sementara itu, Dewa melihat seluruh bagian kamar Kai. Tidak terlalu berubah.

Kai selesai mengambil buku lalu ia duduk di lantai. Ia jadikan kasurnya sebagai meja. Sementara Dewa sedang duduk di tepi kasur sambil ngeliatin Kai yang grasak grusuk nyari halaman nya.

Setelah ketemu halaman nya, ia menunjukan nya ke Dewa. Sebelum itu Dewa sudah terlebih dahulu duduk disamping Kai.

Ia melihat buku itu. Ia kebingungan. Seperti melihat bahasa luar yang tak ia mengerti. Apa lagi tulisan yang berderet rapih membuat kepalanya pening.

"Eee mending kita gambar organ manusia nya dulu, turus kita cari deh informasi nya". Jelas Dewa sedikit gugup. Ia kurang yakin...

"Oh okee. Dewa bantu gambar usus besar, usus kecil, sama jantung. Kalo aku otak, paru paru, mata, sama hidung". Dewa pun tersenyum lalu dengan semangat menggambarnya dikertas folio terpisah oleh Kai. Dewa lumayan bisa gambar. Waktu sd dia pernah menang lomba gambar berkali kali.

Namun yang nama nya Dewa pasti gak bener. Dia lebih lambat selesai dari pada Kai. Padahal Kai gambar lebih banyak.

Sambil menunggu Dewa selesai menggambar, Kai mencari informasi bagian bagian dari setiap organ. Memang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan satu organ saja.

"Nih Kai selesai". Dewa menunjukan hasil gambarnya tadi ke Kai. Kai pun membulatkan matanya. Takjub. Bagus juga gambarnya si Dewa ini.

"Jelek ya? Maaf...". Dewa menundukan kepalanya.

"Gak kok Dew, ini bagus banget! Sekarang kamu istirahat dulu aja. Aku mau nyari informasi nya".

"Gak Kai. Aku juga mau bantu".

"Oke, cari informasi organ yang kamu gambar ya". Ucap Kai sambil tersenyum. Dewa hanya mengangguk lalu mengambil handphone nya. Ia mencari beberapa informasi lewat handphone itu. Sesekali ia menulis informasi itu.

Mereka berdua bekerja keras menyelesaikan nya. Dengan Kai yang dibantu buku nya.

Author: Enak bet ye lu Kai dibantuin nugas sama Dewa. Lah gue, gak ada yang mau bantuin gitu?!

Lupakan saja.

Kini Kai dan Dewa selesai mencatat semua informasi nya. Sekarang tinggal menyalin semua itu ke kertas folio nya. Memang harus sabar...

FUCK! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang