15. Feeling

5.2K 314 13
                                    

Kai membulatkan matanya.

"Dih, mending lo cipokan sama manekin itu tuh, seksi". Kai menengok ke belakang nya yang ada manekin perempuan menggunakan baju terbuka.

Saat Kai menengok kembali, bibir nya langsung dilahap oleh Dewa si penguasa langit.

"Eghh". Kai mendorong tubuh Dewa sampai tautan dimulut mereka terlepas. Dewa menatap dingin Kai.

"Jangan disini peak, udah tau ini tempat umum". Kai menatap Dewa judes.

"Yaudah nanti lanjut pas udah nikah".

"Amit amit jabang bayi". Kai bersedekap dada lalu mengalihkan pandangan nya.

"Kai". Panggil Dewa. Kai pun menoleh.

"Apaan". Tanya Kai sambil molotot.

"Nikah yuk".

"ANJING BARU KEMAREN PACARAN, UDAH NIKAH NIKAH AJA!". Kai menjauhkan dirinya sambil menatap Dewa marah.

"Ya emang kenapa si?".

"Gilak lo! Gamau gamau! Lagi juga gua gak cinta sama lo! Gua cinta nya sama kak Raja".

"Tapi kan Raja suka nya sama Satria".

"Anjing tau dari mana lo!".

"Lah Satria sendiri yang bilang".

"Ish bomat! Intinya gua gak bakal CINTA sama lo! Lagian dulu lo bully gua loh! Lo lupa!". Ucap Kai memperjelas kata 'cinta'. Kai kembali mengalihkan pandangan nya dengan alis yang mengkerut.

Dewa pun terdiam. Sebenarnya sampai sekarang ia belum memaafkan dirinya sendiri karna telah ngebully Kai. Dari dulu Dewa selalau berusaha melupakan kejadian itu. Tapi sekarang malah diingatkan.

Dewa menatap di ingin ke Kai. Memorinya memutar ulang kejadian waktu ia membully Kai. Ia tau itu kejam...

Tanpa Dewa sadari air matanya jatuh. Kai pun melirik ke Dewa. Ia membulatkan matanya saat melihat Dewa menangis.

"Loh Dewa kenapa?". Tanya Kai sambil mengelus pundak Dewa.

"Ma-maafin Dewaaa, Dewa ta-tau Dewa salahh". Dewa memeluk Kai lalu ia menangis dalam pelukan itu. Suara nya terdengar membuat hati Kai tersentuh.

"I-iya". Kai membalas pelukan itu lalu mengelus punggung Dewa. Dewa menaruh dagunya dipundak Kai.

Tanpa mereka sadari mbak mbak yang tadi melihat mereka. Mbak mbak itu lompat lompat kesenengan dengan tangan yang memegang baju pesanan Dewa tadi.

••

Merasa Dewa sudah berhenti menangis, Kai melepas pelukan itu lalu mengelap pipi Dewa yang masih basah karna air matanya.

"Udah lah Dewaa gapapa. Kai udah maafin". Ucap Kai sambil tersenyum. Dia gak tega kalo ada orang nangis didepan matanya.

Author: Kenapa si Kai gampang banget maafin orang!! Geregettt

"Ma-maaf Ka-Kai...".

"Iya Dewaa".

"Permisi ini pakaian nya sudah siap". Ucap mbak mbak tadi sambil menunjukan baju nya sambil tersenyum jail.

Dewa pun langsung membulatkan matanya. Ternyata dari tadi mba mba nya ngeliatin Dewa nangis? Maluuu.

Dewa merapih kan baju nya lalu menatap tajam mba mba itu.

"Total aja dulu semua, nanti panggil saya lagi".

"Baik tuan~". Ia pun pergi ke kasir lalu mentotal semua.

FUCK! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang