"Anyu, temenin Kai nyari mainan yuk?". Ajak Kai.
"Ayok lah gas, gua juga mau nyari sesuatu". Mereka pun pergi berdua mencari mainan yang mereka cari.
Dewa menatap tajam Angga sementara Angga melihat kepergian Anyu dan Kai sambil tersenyum senang.
Angga yang menyadari Dewa dari tadi menatap tajam kearahnya pun berdehem.
"Mau ngopi?". Tanya Angga sambil tersenyum canggung. Dewa tak menjawab. Ia pergi begitu saja mengikuti Kai dan Anyu di belakang.
Angga pun ber senyum smirk lalu ia juga mengikuti tiga orang di depan nya.
••
Singkat nya Kai dan Anyu sudah mendapatkan mainan yang mereka cari. Mereka pun membayar nya dengan kartu yang sebelumnya Dewa kasih ke Kai.
Selesai membayar, mereka berdua berjalan kearah Dewa dan Angga yang sedang duduk di kursi sana sambil bermain handphone.
"Dewaa". Panggil Kai sambil tersenyum dengan tangan yang penuh dengan bag bag. Tentunya berisi mainan.
Dewa menoleh ke Kai lalu langsung berdiri dan menggandeng kekasih nya itu.
"Kita pulang dulu, ada acara". Ucap Dewa ke Anyu lalu melirik ke Angga dengan tatapan dingin. Yang ditatap cuma diam pura pura gak tau apa apa.
"Yah kok gitu si, yaudah deh dada Kai". Anyu melambaikan tangan nya lalu dengan segera Dewa menarik tangan Kai keluar dari toko itu.
Anyu pun sedih melihat kepergian saudara nya dan teman barunya itu. Anyu menoleh kebelakang dimana ada Angga yang sedang ber senyum licik ke Dewa dan Kai yang sudah jauh. Apa yang Angga pikirkan?
"Kamu kenapa sayang?". Tanya Anyu sambil berjalan ke Angga. Angga pun langsung mendatarkan wajah nya lagi lalu tersenyum ke Anyu. Senyuman nya beda dari yang awal.
"Gapapa sayang, yaudah yuk lanjut jalan jalan nya". Angga menggandeng tangan Anyu sementara Anyu tanya diam kebingungan.
••
Kini Kai dan Dewa sudah berada dimotor. Mereka sedang menikmati sejuk nya angin sore. Ya, sekarang sudah sore. Hampir malam. Dan sekarang mereka ingin ke cafe yang sudah dijanjikan orang tua mereka.
Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di cafe itu. Kai turun dari motor lalu berdiri sambil tersenyum menunggu Dewa turun dari motor.
Dewa mengangkat satu alisnya heran karna pacar nya tiba tiba senyum.
"Kenapa hm?". Tanya Dewa sambil menyamakan tingginya denagn Kai.
"Gapapa, udah gak sabar ngeliat anak nya om David sama tante Taro. Bisa kali jadi temen". Jawab Kai. Dewa menghembuskan nafasnya lalu kembali memposisikan dirinya seperti biasa.
"Cuma temen kan?". Kai menatap Dewa dari atas sampai bawah dengan judes.
"Gak, Kai mau pacarin". Jawab Kai lalu berjalan dengan sombongnya memasuki cafe itu meninggalkan Dewa.
Dewa pun mengendus kesal lalu berjalan mengikuti Kai memasuki cafe itu dengan satu tangan ia masukan ke saku celananya.
Didepan pintu Kai menengok ke segela arah mencari meja yang dimaksud. Dan akhirnya Kai menemukan nya dan langsung jalan cepat ke meja itu.
"Papaaa bunaa". Panggil Kai. Semua orang yang disana pun menoleh ke Kai. Termasuk lelaki mengil yang ikut menoleh.
Kai pun langsung membulatkan matanya saat melihat lelaki itu. Dewa yang di belakang Kai pun juga ikut kaget.
"Fa-fathan?".
"Ka-kai? De-dewa? Kalian...".
"Eh kalian udah saling mengenal toh, bagus lah". Ucap Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCK! [BL]
Teen FictionSeorang pembully sekolah tak sengaja membully teman masa kecil nya yang dulu pernah ia cintai. Akan kah korban ingin memaafkan nya? Dosa ditanggung pembaca! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐔𝐒𝐈𝐀 �...