Hari ini full jam kosong, para guru-guru sibuk membantu para OSIS menyiapkan dekorasi. Ada juga yang memilih mengawasi anak-anak nakal yang sekiranya memanfaatkan keadaan untuk membolos. Jum'at bersih, agenda tiap akhir bulan kini harus dimajukan. Acara karnaval yang tinggal menghitung hari membuat mereka merasa paling sibuk. Meski sekedar membersihkan aula, taman, bahkan kelas mereka masing-masing.
Ada yang benar-benar serius membersihkan, ada yang main-main saja, ada juga yang melipir ke asrama dengan dalih angkat jemuran.
"Dia pikir lagi nge-kos apa?"
Gadis bersurai sebahu yang mulai memanjang itu menggerakkan sapu lidinya brutal. Merasa iri dicampur kesal, sebab dia tidak memiliki alasan untuk ikut melarikan diri.
"Clara, yang bener dong nyapu nya!!" gerutu gadis manis yang kini mengucek matanya.
Clara menghembuskan napasnya, "capek banget gueh, kapan sih selesainya?!"
"Kapan selesainya kalo cuma diem aja? Sapu yang bener, dari tadi masa masih kotor aja," tunjuk gadis lain pada sampah-sampah disekitar Clara.
Dia berkacak pinggang, kembali menggerakkan sapunya. Baru sebentar, dia menoleh, "eh eh, tahu nggak?"
Gadis disampingnya mendengus, mencium aroma-aroma gosip. Terlihat dari wajah tengil Clara dan kalimat 'eh eh' yang selalu menjadi pembuka.
Dari atas pohon tepat dititik buta mereka, seseorang mengawasi. Membawa ponsel yang menampilkan profil lengkap SMAU Berdikari. Dengan nomor urut, 07 dari angkatan XII MIPA 3, "Clara Hanasta Nadindra, juara 1 pemenang lomba gosip paling panas dan terbaru .. lomba debat maksudnya?"
Jungwon menaikkan sudut bibirnya membentuk senyum angkuh, "baiklah, mungkin dia bisa menjadi pion. Kita lihat yang lain."
Layar itu tergeser, menampilkan foto gadis dengan rambut panjang gelombangnya, "Shani de Ancora Aeternus?!"
Dibawahnya, Clara melanjutkan agenda nya. "Katanya, identitas leader Benthala diungkit-ungkit lagi di arena. Hampir aja kemarin terungkap gara-gara Niki seri sama pembalap dari Nabastala."
"Terus? Jadi diungkap?"
"Yaa enggak sih. Heran deh gue, kenapa tiap kali ada orang yang penasaran sama leader Benthala, selalu aja gagal?"
"Kira-kira siapa ya, leader Benthala?"
"Kalo kata gue mah, si Heeseung."
"Heeseung, si ketos maksud Lo?"
Clara mengangguk menanggapi.
"Gila Lo! Nggak mungkin lah! Dia aja udah dapet gelar ketua OSIS teladan tahun ini, dengan jadi anggota Benthala aja bakal dicap pengkhianat, apalagi jadi ketuanya!"
"Ceilah, Shan Shan, nih gue kasih tahu ya Heeseung itu sebenarnya emang anggota Benthala, anggota inti malah," bisiknya provokatif.
"HAH?! DEMI APA?!"
"Udah jadi rahasia umum deh kayaknya, masa Lo baru tahu sih?"
"Shani!!"
Tubuhnya merosot diikuti pupil matanya yang mengecil. "Pengkhianat," lirihnya.
"Kamu ngomong apa sih Clar, udah jangan didengerin Shan, dia kan kalo ngomong suka ngaco."
Clara mengerjap lugu, sejurus kemudian dia mencebikkan bibirnya. Yang justru mendapat tatapan aneh oleh si manis berkepang.
"Apa lu lihat-lihat?"
"Ih apa sih, Lita kan diem aja dari tadi."
Shani melenting bangun, mengejutkan keduanya. "Harusnya elu yang jadi ketos tahun ini Ngel, bukan dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nabastala vs Benthala [REVISI]
Teen FictionBenthala identik dengan rahasia. Tak pernah bermaksud untuk saling menyerang apalagi memusuhi. Namun, Nabastala yang keras kepala masih terus mencoba menguliti rahasia yang mereka sembunyikan. Memupuk Benthala menjadi sosok yang keji tak pandang co...