Ketika ada yang ingin menjatuhkanmu itu berarti levelmu sangat jauh untuk ditandingi
_Shenina Arunika_
______________
Pagi yang cerah menyambut hari baik untuk Shenina kembali ke sekolahnya. Setelah selesai bersiap dengan seragam sekolahnya, Shenina menyambar tas punggungnya dan keluar kamar. Dengan senandung kecil, Shenina turun ke ruang makan. Di sana sudah ada Aurora yang sedang sarapan roti bakar dengan segelas susu.
"Bunda kemana, Ra?" tanya Shenina sembari meletakkan tasnya di kursi makan.
Aurora menatap Shenina sebentar lalu kembali fokus ke rotinya. "Keluar, kak. Tadi dapat telepon kalau temennya meninggal." jawab Aurora membuat pergerakan Shenina terhenti.
"Teman?" tanya Shenina. Aurora mengangguk, "Di berita sih katanya pengusaha tambang terbesar di Timur. Tapi aku nggak kenal."
Shenina mengangguk lalu ikut memakan sarapannya. Ia menatap Aurora yang terlihat berbeda hari ini. Berbeda dengannya yang semangat, Aurora justru terlihat lesu.
"Kamu ada masalah, Ra?" tanya Shenina saat Aurora selesai meneguk susunya.
"Aku marah sama kak Shena," ucap Aurora membuat Shenina terkejut.
"Hah? Kenapa? Kakak ada salah?" tanya Shenina terkejut.
"Gara-gara kakak, kak Rangga mutusin aku semalam." ucap Aurora sembari bersungut kesal.
"Kok kakak? Kakak nggak ngapa-ngapain lho, Ra," bela Shenina. Ia sama sekali tidak paham mengapa menjadi alasan putusnya hubungan adiknya? Shenina tidak merasa menentang mereka(?)
"Karena aku adiknya kak Shena, kak Rangga mutusin aku. Katanya, maaf, Ra. Tapi aku nggak mau ambil resiko dengan pacaran sama adiknya kak Shenina. Coba kamu tanya sama anak-anak Tunas Bangsa soal kak Shenina, pasti kamu paham. Gitu, kak. Kesel banget aku sama kak Shena," jelas Aurora dengan intonasi merajuk.
Shenina tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya yang kram. Bahkan ia sampai menangis karena tertawa. Alasan macam apa itu? Bagaimana Shenina tidak tertawa saat mendengar alasan konyol seperti itu?
"Jadi dia mutusin kamu setelah tahu kalau kamu adiknya kakak? Baguslah kalau dia sadar, dia nggak pantas buat adik kakak ini. Kalau dia beneran sayang sama kamu, Ra, dia pasti nggak masalahin status kita. Tapi kakak paham sih ketakutannya." ucap Shenina lalu meneguk susunya hingga tandas.
Aurora menggerutu tak jelas. Ia bangkit dan menunggu Shenina selesai membereskan peralatan makannya. Shenina menatap Aurora bingung karena masih belum berangkat sekolah.
"Ra, kenapa belum berangkat? Nungguin Rangga?" tanya Shenina yang justru membuat mood Aurora berantakan.
"Ihh, kan aku udah bilang kalau aku sama kak Rangga udah putus." jawab Aurora judes.
"Terus kenapa belum berangkat? Udah siang, Ra," ucap Shenina dan berlalu melewati adiknya. Shenina berangkat sekolah menggunakan motor pemberian Harrys dan Arumi sebagai hadiah ulang tahunnya.
"Aku bareng kak Shena,"
Shenina menatap Aurora terkejut. Tidak biasanya adiknya memilih untuk ke sekolah bersamanya. Lebih terkejut lagi saat Aurora sudah duduk di jok belakang sedangkan Shenina masih diam di sisi motornya.
"Ayo, kak. Udah telat nih." ucap Aurora.
Shenina menghela napas lalu memakaikan helm pada Aurora. Ia juga mengubah tas punggungnya di depan supaya Aurora bisa memeluknya tanpa kehalang tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perayaan Kehilangan (Shenina) | | [END]
General FictionTentang Shenina Arunika dan segala hal rumit dalam hidupnya. Kehilangan yang mulai menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Tentang masalah keluarga, cinta, dan cita yang datang bersamaan. Ia harus menjadi pelindung dan obat untuk orang lain disaat diri...