09. Rumor

27 3 0
                                    

Berhenti bicara omong kosong
Angin saja muak mendengarnya

_Shenina Arunika_

__________________

Jika beberapa hari terakhir Tunas Bangsa ramai dengan berita Shenina, kini warga sekolah terlihat diam saat melihat sang bintang berangkat. Tak sedikit dari mereka yang bertanya-tanya tentang mengapa Shenina bisa datang ke sekolah dengan tenang setelah berita kemarin?

"Shen, lo nggak papa?" tanya Nadhifa saat mereka sedang berada berada di kantin.

Shenina mengunyah makanannya sembari mengangguk. Nadhifa menghela napas lalu menatap penjuru kantin yang sedari tadi memperhatikan mereka. Ralat. Memperhatikan Shenina.

"Jangan dipikirin, Nad. Gue nggak papa." jawab Shenina seolah mengerti keresahan Nadhifa.

"Lo masih punya foto beritanya?" tanya Shenina sembari mengusap bibirnya dengan tisu.

"Buat apa?" tanya Nadhifa terkejut.

Berita itu hilang sejak dua hari yang lalu. Bahkan akun anonim yang mempostingnya ikut hilang.

"Buat liat, gue belum sempat liat soalnya." jawab Shenina.

Nadhifa mengotak-atik handphonenya lalu menunjukkan potongan layar yang sempat ia ambil saat berita ini pertama kali mencuat.

Nadhifa mengotak-atik handphonenya lalu menunjukkan potongan layar yang sempat ia ambil saat berita ini pertama kali mencuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

anonimute. Ketemu sama bintangnya TB nihh di club malam. Kayaknya udah sering banget ke club, boleh dong di traktir @shenina_arunika

Shenina menatap foto itu ragu. Yang menjadi pusat perhatiannya adalah tas hitam yang Shenina sendiri tidak punya. Lantas, darimana orang ini menyimpulkan bahwa foto itu adalah dirinya.

Ah, Shenina lupa. Orang yang ingin menjatuhkan selalu punya kebohongan untuk disebarkan. Dan ya, untungnya berita itu sudah dihapus. Bahkan pengguna akunnya juga sudah hilang.

"Nanti kirim ke gue ya, Nad," ucap Shenina.

Nadhifa mengiyakan. Ia tidak tahu hal apa yang akan Shenina lakukan. Namun, apapun itu, ia tenang karena setiap musuh Shenina tidak sebanding dengannya.

"Gue mau ke ruang kepala sekolah. Ini buat bayar makanannya. Gue tinggal, ya?" Shenina bangkit setelah meninggalkan uang tiga lembar berwarna merah. Ia berjalan santai keluar kantin dengan banyak pasang mata yang mengikutinya.

***

"Lo terlalu meremehkan seorang Shenina Arunika. Lo nggak tahu power yang dia punya gimana? Rumor kecil yang lo buat nggak akan bikin dia goyah."

Seseorang di seberang telepon meremas handphonenya saat ucapan mengejek itu tertuju padanya. Amarahnya kian memuncak saat ia sempat berpapasan dengan Shenina di koridor sekolah.

Perayaan Kehilangan (Shenina) | | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang