25. Guardian

24 2 0
                                    

Bahkan semesta tidak bisa bertanggung jawab atas dua perasaan yang ia pertemukan namun gagal berlabuh karena keadaan

_Shenina Arunika_

__________________

Shenina tercengang saat melihat kondisi mension yang berantakan. Matanya terbelalak saat melihat semua bodyguard babak belur. Mereka membungkuk hormat dan berlalu meninggalkan Shenina yang diam dengan segala pertanyaan di kepalanya.

Namun, senyum Shenina langsung terukir saat melihat punggung seseorang yang ia kenali.

"Jo!"

Mendengar seruan Shenina, Jo berbalik dengan senyum terbaiknya. Ia merentangkan tangannya saat Shenina berlari dan memeluknya.

"I miss you." ucap Shenina dalam dekapan Jo.

Jo tersenyum sembari mengusap rambut Shenina dan berucap, "I miss you more, Aru!"

Shenina melepas pelukannya. Ia menatap Jo seolah meminta penjelasan tentang apa yang terjadi.

"Aku membawakan sesuatu untukmu."

Jo menarik tangan Shenina sebelum ia menuntut penjelasan. Shenina diam mengikuti langkah Jo yang membawanya ke kamar. Shenina tahu, jika Jo tidak ingin menjelaskan situasi saat ini. Ia juga tidak akan menuntut jawaban, karena Shenina akan menemukannya sendiri.

"Cokelat!"

Mata Shenina berbinar saat melihat beberapa tumpuk cokelat dengan berbagai ukuran berjejer di atas ranjangnya. Ia segera berlari dan memeluk cokelat kesukaannya. Di belakang, Jo tertawa kecil saat melihat tingkah Shenina. Ia mendekat dan mengambil posisi duduk di sebelahnya.

"Suka?"

"Kamu tahu jawabannya."

Jo tersenyum simpul. Ia menatap Shenina yang mulai memakan cokelatnya dengan khidmat. Sesekali Jo mengusap sudut bibir Shenina yang terkena cokelat lalu memakannya.

"Kamu pulang tanpa memberi tahu. Apa ada sesuatu?"

Lihatlah. Shenina adalah gadis keras kepala yang pasti berusaha mendapatkan apa yang ia mau. Dan kali ini, ia ingin penjelasan dari kekacauan yang ada di mension.

"Ada hal yang nggak perlu kamu tahu, Aru,"

"Kenapa?"

"Karena hal itu hanya akan menyakiti kamu."

Shenina diam saat mendengar jawaban Jo. Walaupun jawaban itu tidak memuaskan pertanyaannya, namun Shenina mencoba untuk tidak bertanya lebih.

"Besok kamu konsultasi lagi?"

Shenina mengangguk.

"Mau aku temani atau Dirga udah buat janji?"

Shenina berpikir. Dirga memang tidak mengatakan akan menemaninya konsultasi. Tapi, pasti laki-laki itu sudah siap karena tahu jadwal Shenina. Namun, kapan lagi Jo menawarkan diri untuk menemaninya? Kesempatan yang tidak boleh Shenina lewatkan.

"Boleh temani kamu aja." jawab Shenina membuat senyum Jo mengembang.

Setelah itu, mereka berbincang selama hampir tiga jam lamanya. Bahkan cokelat yang Jo bawa hanya sisa tiga batang. Karena kelelahan, Shenina tertidur dengan Jo yang masih duduk menatap kearahnya. Tangannya menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh Shenina dan mengatur suhu ruangan.

"Aku nggak akan biarin kamu sendirian, Shena. Kamu ada aku, dan selagi aku masih berpijak di bumi, aku akan selalu lindungi kamu." gumam Jo lalu mencium kening Shenina sekilas.

Perayaan Kehilangan (Shenina) | | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang