Seperti televisi rusak yang selalu memutarkan siaran yang sama namun tetap tidak bisa dilihat dengan jelas
_Shenina Arunika_
_________________
"Jadi itu rencananya? Itu berbahaya."
"Ekstrim, tapi kamu lupa bagaimana kita menghancurkan Taruna dulu?"
Sunyi. Hanya denting jam yang terdengar. Percakapan dengan topik berat itu mendadak senyap.
"Aku tidak mau menjadikan putraku sebagai tumbal!"
"Dia akan selamat. Semua bodyguard akan menjaganya."
"Lakukan apapun tanpa menyeret putraku. Tidakkah cukup baginya mengorbankan perasaannya selama ini? Lalu kini ia harus mengorbankan nyawanya demi perempuan yang ia cintai? Apa yang putraku dapat? Dia akan kehilangan nyawa dan cintanya."
***
Saat ini, Dirga dan Jo sedang berada di salah satu cafe sepulang sekolah bahkan dengan seragam yang masih mereka kenakan.
"Shena bakal ke Peru?"
Jo mengangguk dengan mulut yang masih mengunyah dessert. "Shena nggak bilang ke lo?"
Dirga menggeleng. Ia menghela napas dengan tatapan kosong. Mendengar jika Shenina akan pergi ke Peru merubah moodnya. Peru, tempat jauh yang perjalanan udara bisa memakan waktu lima jam lebih. Dan Dirga akan kehilangan Shenina sejauh itu.
"Gue kira, Shena udah ngomong ke lo." sambung Jo saat menyadari perubahan raut Dirga.
Dirga meneguk kopinya lalu menjawab, "Dia nggak bahas apapun, selain nangis dan nyuruh gue pergi."
Jo mengangguk paham. "Yang dia bilang bener."
"Lo mau gue pergi?" sungut Dirga.
"Bukan. Ini demi kebaikan lo, Ga. Keluarga Shena terlalu berbahaya buat lo. Shena nyuruh lo pergi, karena dia sayang sama lo, Dirga,"
"Dia sesayang itu sama lo dan gue tau lo juga sayang sama dia."
Dirga menatap Jo. Ada perubahan dalam nada bicaranya. "Gue juga tau, kalau lo juga sayang sama Shena," balas Dirga membuat Jo terkekeh kecil.
"Sayang gue nggak ada apa-apanya buat dia."
"Kita nggak tau perasaan Shena, Nath. Bisa aja lo cinta pertamanya."
"Tapi sekarang, lo dunianya."
Mau mengelak seperti apa lagi, ini adalah fakta yang harus Jo terima. Karena nyatanya, tidak selalu cinta pertama pemenangnya. Cinta pertama hanya untuk dikenang dan mempunyai tempat sendiri. Namun, itu semua berubah saat cinta yang sesungguhnya datang. Dan itu adalah dunia yang akan dia lalui.
"Lukanya gimana?" tanya Dirga mengalihkan topik pembicaraan.
"Mendingan setelah lo kasih salep."
"Apa masih..."
"Masih."
Dirga menghela napas lalu meneguk minumannya. "Itu artinya sia-sia."
Jo menggeleng, "Nggak sia-sia. Justru setelah dapet hukuman, salep yang lo kasih berguna buat redain sakit dan perih di luka Shena,"
"Sampai kapan dia harus dapat hukuman kayak itu, Nath?"
"Sampai dia keluar dari sana."
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Perayaan Kehilangan (Shenina) | | [END]
Ficción GeneralTentang Shenina Arunika dan segala hal rumit dalam hidupnya. Kehilangan yang mulai menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Tentang masalah keluarga, cinta, dan cita yang datang bersamaan. Ia harus menjadi pelindung dan obat untuk orang lain disaat diri...