29. Yours

30 2 0
                                    

Dia terlalu sempurna untuk perempuan berantakan seperti aku

_Shenina Arunika_

___________________

Beberapa bulan berlalu, semuanya masih sama. Dunia masih berputar sesuai porosnya, jalanan ibukota yang masih macet dan banyak orang terburu-buru karena kesibukannya, matahari masih terbit dan terbenam menggulirkan hari.

Dan semua masih sama di sebuah ruangan gelap dan sesak di mana Shenina duduk dengan keadaan berantakan. Wajah Shenina lebam membiru dengan beberapa luka di tangan dan kakinya. Rambut Shenina acak-acakan dengan pakaian yang masih ia gunakan saat membunuh Kevin waktu itu.

Flashback On

Mata Shenina menyipit saat cahaya temaram lampu ruangan langsung menyambut indra penglihatannya. Kepalanya berdenyut dan ia berusaha bangkit dari lantai yang berdebu.

Krek

Pergerakannya terhenti saat menyadari rantai yang mengikat tangan kakinya. Seketika otak Shenina bekerja cepat. Ia ingat ruangan ini. Ruangan yang diberi nama black heaven tempat anggota Denting yang membuat masalah serius dikurung. Istilah lainnya ini adalah penjara.

Shenina merebahkan tubuhnya kembali ke lantai yang berdebu. Ia hanya pasrah karena kalau ia sudah masuk keruangan ini, berarti tidak ada jalan untuknya keluar kecuali kakeknya berbaik hati memotong masa tahanannya.

Klek

Atensi Shenina teralihkan saat pintu ruangan terbuka. Ia melihat Max dan beberapa bodyguard datang. Jangan lupa sebuah cambuk dan nampan berisi semangkuk sup dan segelas air.

Baik, ini adalah hukuman yang akan ia terima setiap hari sampai Willie memutuskan pengeluarannya dari sini.

"Maaf, nona!" ucap Max sembari menunduk diikuti para bodyguard. Mereka tidak tega melakukan hal ini kepada Shenina, walaupun ini bukan kali pertama mereka memberikan hukuman untuk nona mudanya.

"Lakukan, paman. Aku tidak akan merasakan sakit, karena aku melakukan hal benar dengan membunuh bajingan itu."

Clash

Clash

Clash

Bug

Cambukan dan pukulan bertubi-tubi diterima Shenina tanpa ringisan sedikitpun. Mulutnya terkunci, matanya tidak berair, bahkan senyum tipis terukir di bibirnya. Garis bawahi bahwa Shenina tidak menyesal membunuh Kevin. Karena baginya, nyawa harus dibalas nyawa. Dan itu sebabnya Shenina selalu membalas seseorang sesuai apa yang ia lakukan.

Hal itu berulang setiap hari saat Max membawakan makanan untuk Shenina. Tubuh Shenina kurus karena hanya makan sekali dan minum satu gelas saja. Ditambah wajahnya terlihat berantakan dengan memar dan lebam yang membiru. Pakaiannya terlihat lusuh dan compang-camping dengan darah yang mulai kering.

Setiap hari rasanya Shenina ingin mati tapi nyawanya dikembalikan ke raganya lagi. Sayatan yang biasanya ia lakukan tertutup dengan luka cambuk yang ia terima. Setidaknya, Shenina tidak perlu menggambar lengannya sendiri lagi.

Shenina tidak meraung meminta untuk dikeluarkan. Setiap hari ia hanya diam dengan tatapan kosong. Hukuman seperti ini sudah ia terima sejak membunuh seorang gadis bernama Elsa. Ingatan Shenina buruk, namun entah kenapa nama Elsa terlintas begitu saja dipikirannya.

Perayaan Kehilangan (Shenina) | | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang