14

1.4K 119 159
                                    






Aku kembaliii!!! Terimakasih kepada kalian semua yang sudah meramaikan paragraf di chapter sebelumnya.

Semoga komentar semakin bertambah agar aku makin semangat up.

Jadi... tolong jangan lupa ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian...

Terimakasih......












Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















BRAK!!

Mitsuki mendobrak ruangan Hokage sangat kuat hingga pintunya mengalami kerusakan parah. Semua orang termasuk Sarada dan Boruto yang berada di dalam ruangan tersebut tentu dibuat terkejut dengan kedatangan Mitsuki.

"Sarada bukan target mereka! Kara tidak mengincar Sarada!"

Boruto yang sejak tadi dibuat pusing oleh berbagai keadaan langsung mendekati pria itu dan melayangkan pedang tajam kearahnya. "Maksudmu apa, brengsek? Kau tak lihat bagaimana----"

"Kawaki membawa Sumire pergi!"

Deg.

Boruto menjatuhkan pedangnya begitu saja, nafasnya pun seakan tercekat kala mendengar berita ini.

Mereka berada di ruangan sang Hokage memang bermaksud melindungi Sarada sama-sama. Sebenarnya Boruto bisa saja menyerang mereka seorang diri, namun pria itu takut... jika ia pergi meninggalkan Sarada disini, gadis itu akan dibawa kabur. Tapi ternyata, dugaannya salah... dia di jebak.

"Hokage-sama.... para musuh secara tiba-tiba menghilang." ujar salah satu ninja penjaga Konoha membuat Shikamaru tampak emosi.

"Mereka sudah mendapatkan target, mereka berhasil mengelabui kita. Semua orang lebih fokus terhadap Sarada hingga membuat Kawaki bebas membawa mangsanya." jelas Mitsuki menambah kepanikan semua orang.

Mereka harus segera membentuk tim khusus atau jejak Sumire tidak akan lagi di temukan.

Boruto tanpa banyak bicara langsung bergegas pergi. Dia bahkan tidak mengindahkan seruan Sarada yang memaksa untuk ikut. Bahkan sebelum perempuan itu sampai memasuki portalnya, Boruto telah menghilang entah kemana.

Uzumaki Boruto tampak belingsatan memasuki berbagai dimensi untuk mencari keberadaan sang gadis. Amarahnya sudah sampai ke ubun-ubun, tubuhnya gemetaran, dengan air mata menggenangi pipi.

"Sial, sial, SIAL!!!" dia sangat menyesal karena tak memikirkan keadaan gadisnya sama sekali. Boruto bahkan sampai menyumpahi diri sendiri akibat keteledorannya kali ini.

"Aku tidak akan mengampunimu jika kau menyentuhnya sedikit saja, bajingan!"

Boruto kembali membuka portalnya, keluar masuk berbagai dimensi demi mencari keberadaan Kawaki. Amarahnya pun semakin menggebu-gebu disertai deru nafas yang memburu.

BEHIND THE WAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang