24

1.1K 93 81
                                    



Terimakasih kepada kalian semua yang masih mau meramaikan komentar.










Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Ya, dia menanamkan sebuah alat dalam tubuhnya. Lalu kacamata ini....." Sumire menatap intens foto Amado lantas melingkarkan sebuah benda yang kini tengah menjadi titik pembicaraan mereka. "Pasti ada sesuatu dalam gedung ini yang terhubung dengan kacamatanya."

Wanita itu lantas meneliti setiap sudut ruangan, berjaga jikalau ada sesuatu yang tidak beres ada disana. Namun baik dirinya maupun Katasuke, Akita dan juga Fumika.. Mereka tak menemukan apa-apa.

Tapi Sumire yakin, dia bisa berpikir demikian sebab saat dirinya menjadi tawanan Kara, ia mendapati sebuah alat sekecil telur cicak menempel pada salah satu sel tahanannya. Awalnya Sumire juga tidak menyadari hal tersebut, namun karena curiga sebab Amado sering mengetahui dirinya membuang makanan secara diam-diam, Sumire jadi awas terhadap benda di sekitarnya meski sekecil semut.

"Maksudmu dia merekam aktivitas kita?" tanya Katasuke mendapat anggukan Sumire. "Bukan hanya di tempat ini, tapi alat itu pasti juga berada di beberapa tempat yang tersebar di Konoha."

Sumire pun baru merasakan kecurigaan tersebut pada saat janinnya memasuki bulan ke tujuh.

Dia baru sadar, kalau Amado menjadi orang pertama yang mengetahui soal kehamilannya. Padahal Sumire tidak pernah mengatakan hal tersebut kepada siapapun. Informasi mengenai kehamilannya dia simpan rapat-rapat untuk dirinya sendiri.

Setelah di telusuri lagi ke rumah sewaannya dulu, Sumire ternyata mendapati sebuah alat tertanam di bawah lantai kayu miliknya usai di bongkar.

Wanita tersebut mendatangi rumah sewaannya ketika kandungannya memasuki bulan ke tujuh dan saat Boruto pergi menjalankan misi.

Dirinya pergi saat tengah malam, berdiam tanpa melakukan gerakan sedikitpun yang bisa mendatangkan suara. Setelah itu, Sumire baru mendapati bunyi aneh berada di bawah lantai kayunya.

"Dia cukup teliti, tapi dia tidak bisa mengecohku." Sumire menutup dokumen berisi identitas Amado. Dia cukup mengambil foto pria tua tersebut dari sana dan memajangnya di dinding ruangan Katasuke.

"Jadi, rencana apa yang harus kita ambil untuk mengalahkannya?" tanya Fumika dengan tampang wajah kian serius. Dia benar-benar tidak habis pikir kalau Amado akan menggunakan teknologi secanggih itu untuk merekam aktivitas mereka.

"Kita gunakan saja kertas dan pena untuk bertukar informasi." sahut Akita yang di balas anggukan setuju dari Fumika.

"Dia punya bawahan tak terdeteksi, aku pernah memergoki sesuatu muncul dari tanah dan hampir saja membobol sistem bunker khusus milik kita."

"Semacam apa bentukannya?"

"Aku tidak tahu persis, dia punya tubuh yang separuh hitam dan separuhnya lagi putih." ujar Sumire mencoba mengingat kejadian tersebut. "Aku pikir dia adalah mata-mata dari desa lain. Ternyata saat perang aku melihatnya lagi, muncul dari tanah dan memperhatikan gedung ini dari kejauhan. Saat itu aku berusaha mengejarnya, tapi anda melarangku pergi kemanapun."

BEHIND THE WAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang