09

1.1K 104 91
                                    

Jika ingin aku rajin up maka kalian harus ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian.

Terimakasih.....












Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Boruto tidak tahu sudah berapa kali dia menghela nafas jengah dengan pikiran masih mengarah pada hal yang sama.

Di satu sisi dia jengkel, tapi tidak bisa berlama-lama menahan rasa kesal itu. Boruto bukan sosok yang mudah memaafkan, memang... kenyataannya begitu, tapi soal masalah satu ini, alasannya malah membuat dirinya sendiri bingung harus memaki siapa.

"Boruto."

"Sialan," Mitsuki menaikkan salah satu alisnya tat kala mendapat umpatan kasar tadi dari sahabat kuningnya. Dia cukup syok, kesalahan apa yang membuatnya sampai harus di maki begini? Namun dengan tenang dia bertanya, "Kenapa?"

Seketika itu juga pandangan Uzumaki Boruto mengarah ke tempat lain, dari sini saja Mitsuki sudah bisa menyimpulkan kalau pikiran sahabatnya tidak fokus disini.

"Kali ini siapa? Kawaki?"

"Tidak ada."

"Aku yakin terjadi sesuatu jika mulutmu asal bicara begini padaku." Mitsuki duduk di samping sahabatnya, dengan pandangan fokus kearah pria tersebut. "Katakan saja ada apa. Sarada?"

Uzumaki Boruto terlihat menarik nafas jengah lantas menjatuhkan pandangan sedemikian tajam untuk pria di sampingnya. "Ya. Benar, Sarada."

Berbohong dengan membawa-bawa nama orang lain mungkin adalah pilihan yang masuk akal menurut si kuning, dia tidak mungkin jujur sekarang. Belum! Belum saatnya seluruh rahasia itu terbongkar.

Bukan hanya teman-temannya yang akan dibuat gempar oleh kenyataan tersebut, tapi seluruh dunia Shinobi. Mereka mungkin akan menyudutkannya habis-habisan karena masalah ini. Apalagi sekarang, situasinya masih belum membaik, kekacauan terus terjadi dan setiap harinya ada saja masalah yang di karenakan ulah anggota Kara.

"Kalian ini teman, satu tim. Tidak sepantasnya kalian bertengkar."

"Kami tidak bertengkar-----"

"-maksudku membenci satu sama lain."

Mitsuki ini kalau di tanggapi terus omongannya, dia tidak akan berhenti. Bahkan sampai mulut Boruto berbusa, Harusnya sedari awal dia memilih diam saja.

"Jadi sampai sekarang Sarada belum kelihatan itu karena kau?"

"......... mungkin." tukasnya memberi sedikit penegasan kecil disertai sorot mata tajam.

Terserah, Boruto sudah tidak ingin terlibat kedalam pembicaraan ini lagi. Mitsuki terlalu cerewet, ikut campur terhadap urusan orang dan selalu penasaran dengan apapun.

BEHIND THE WAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang