18

1.2K 114 176
                                    






Halooo, up lebih cepat dari biasanya... Yaaa, aku ada kegiatan di luar jadi up nya sekarang aja...

Jangan lupa ramaikan paragraf dengan komentar kece kalian jika masih ingin aku rajin up....

Terimakasih....

Btw, seharusnya chapter ini udah ending 😅 tapi karena komentarnya rame, aku nggak jadi potong alur wkwkwkw










Btw, seharusnya chapter ini udah ending 😅 tapi karena komentarnya rame, aku nggak jadi potong alur wkwkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Kembali ke awal.....




Satu Minggu mendapat perawatan intensif, keadaan Sumire akhirnya berangsur-angsur pulih. Dia sudah bisa diajak bicara, kondisi janin di dalam perutnya pun ikutan membaik.

Sakura merawat perempuan itu tanpa henti, dia bahkan sering bolak-balik ruang rawat Sumire tiap setengah jam sekali.

Awalnya dia juga kaget mendengar sebuah kenyataan tentang hubungan Boruto dan Sumire yang merupakan pasangan suami istri. Kakashi menjelaskan semuanya, sedangkan Boruto pergi untuk mencari keberadaan Kawaki.

Ya, dia gagal membunuh laki-laki itu, detik-detik terakhir saat serangan dahsyatnya hampir menghantam pria tersebut... Kawaki tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Mungkin dia belum berani melawan Boruto yang karmanya sudah diekstrak 100%. Kakashi pun mengatakan kalau mereka masih harus berjaga-jaga sebab Kawaki bisa saja muncul ke permukaan jika karma miliknya telah di ekstrak 100%.

"Masih merasa sakit?" tanya Sakura memeriksakan bahu gadis tersebut yang kini sudah bisa digerakkan pelan-pelan. "Minum vitaminmu setelah itu istirahat...."

Sumire tersenyum tipis lalu segera menelan obatnya. Kata Sakura, vitamin ini sangat penting untuk kesehatan janin di dalam perutnya.

"Sebentar lagi Hokage dan beberapa  orang akan kemari... Sumire, apa kau sudah siap bertemu mereka?"

Perempuan tersebut diam seraya menundukkan kepala, tangan kirinya pun bergerak lemah memegang perutnya yang kini sudah mulai membesar.

"Jika belum siap, aku bisa menjelaskannya pada mereka...." Sakura berujar lagi disertai senyum manis. "Aku paham dengan perasaanmu,"

"Aku..... malu,"

"Malu kenapa? Karena kau dan Boruto sudah menikah diam-diam? Percaya padaku, tidak ada yang marah... mereka senang. Apalagi mengetahui kabar kalau dirimu sedang mengandung."

Sumire diam saja tanpa berani menatap langsung wajah Sakura. Dia tidak enak hati karena sudah membuat keadaan jadi semakin runyam. Apalagi saat mengetahui kalau Kara menyerang Konoha untuk merebut anaknya. Sumire merasa bersalah, perasaan tak enak pun kian membuncah sebab Konoha dalam kondisi kritis karena dirinya.

BEHIND THE WAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang