Hallo, aku balik lagi...
Aku masih ada kerjaan desain malam ini, jadi langsung ke intinya aja ya hehe.... jangan lupa selalu ramaikan paragraf dengan komentar asik kalian jika tidak ingin fanfiction ini berakhir dalam waktu dekat.
Terimakasih....
Boruto menegak satu botol air mineral dari dalam kulkas. Ia lalu berjalan menuju ruang tamu dan mengambil kemejanya disana lantas memakainya. Pria tersebut memandangi jubah hitam yang tergelatak begitu saja diatas sofa.
Si kuning menarik nafas panjang lalu melangkah menaiki anak tangga menuju kamar. Ia membuka lemari pakaian, mencari sesuatu disana sambil mengeluarkan pakaian-pakaian masa kecilnya dulu.
"Kalau tidak salah ada di-----sini...."
Boruto mengambil sebuah jaket yang sudah di modifikasi oleh Hinata beberapa tahun lalu. Dulu, wanita itu sempat membuatkannya jaket yang baru untuk bisa di pakai saat usianya beranjak dewasa. Tidak Boruto sangka kalau ini menjadi pemberian terakhir dari Ibunya.
Dia pun baru mengingat benda berharga itu kala melihat jaket masa kecilnya tergantung di ruang penyimpanan.
Uzumaki Boruto lantas memakainya, dia ingin merubah sedikit penampilan. Jubah hitam Sasuke tidak akan dia buang, Boruto akan menyimpannya, dan memberikan benda tersebut pada pemiliknya nanti. Setelah dirinya berhasil membawa Sasuke pulang kemari.
Sebelum berangkat untuk melanjutkan perjalanan, Boruto berpikir untuk mampir ke sebuah tempat barang sebentar.
Dia hanya ingin memastikan keadaan mereka. Tunggu, sudah berapa lama dia tidak kesana?
Langkah cepatnya melompati perumahan warga pada akhirnya membawa Boruto sampai kemari. Dia berdiri lama di depan gerbang sebuah bangunan megah di hadapannya itu, dengan seluruh penjaga membungkukkan badan seraya memberi sapaan kecil.
Tap.... tap... tap.....
Suara langkah di belakangnya membuat pria ini melirik ke belakang, dia bahkan masih tidak sanggup menatap langsung wajah pria tua itu.
"Kau masih mengingatku?"
Hiashi berdiri tepat di hadapan Boruto dengan wajah datar namun disertai kekhawatiran mendalam. Sebagai seorang Kakek, dia tentu merasa sakit hati melihat penderitaan dari cucunya ini.
Dia masih tidak habis pikir pada tatanan takdir yang tidak kunjung memberi kebahagiaan sedikit saja pada Uzumaki.
"Aku belum bisa menemukan keberadaan Hima...." Boruto tertunduk lemah, seorang anak yang dulunya mampu menatap tajam pada Hiashi kini mencoba untuk menghindari kontak mata dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE WAR [END]
Mistério / SuspenseKrak!!! Uzumaki Boruto mematahkan leher Amado tanpa belas kasihan sedikitpun. Sorot mata tajam penuh intuisi itu seakan tengah membaca perencanaan matang di balik kaca mata hebat pria tersebut yang bisa melihat aliran chakra serta merekam suatu keja...