09 - SETELAH KEPERGIANMU

146 108 151
                                    

Sudah 2 tahun Devan meninggalkan teman-temannya dan adik-adiknya. Enita dan yang lainnya kembali beraktivitas seperti biasa. Setelah mereka kehilangan sosok yang sangat berharga di dalam hidup, akhirnya tanpa dirasa hari kelulusan mereka sudah hampir dekat. Mereka mempersiapkan untuk masuk sekolah SMA favorite mereka masing-masing.

Didalam ruang kelas yang tercat warna biru, aroma ruang kelas yang membuat nostalgia, tempat-tempat yang menjadi saksi bisu kedekatan 4 orang sahabat itu sampai di mana menyisahkan 3 orang sahaja.

Semilir angin membuat rambut anak perempuan yang tergerai bertebaran hingga dirinya mencoba membetulinya hingga beberapa kali. Tiba-tiba seorang anak laki-laki mencoba mengunciri rambut anak perempuan itu.

"Kalau punya rambut itu dikuncir!" cetus Dino.

"Apa si lu Dinosaurus dasar!" Setelah pertemuan pertama mereka dan karena Devan juga memberikan amanah ke Dino untuk menjaga Enita akhirnya mereka dekat hingga sekarang.

"Sini gue yang kuncirin!" Tanpa disangka ternyata Dino mengepang rambut dirinya bukan hanya sekedar dikuncir satu biasa. "Gue lihat lu selalu dikuncir gini, jadi gue kuncir gini aja!"lanjut Dino.

Setelah selesai mengepang rambut Enita, Dino tersenyum mengarah tepat ke Enita yang sedari tadi memandangnya.
"Gue suka rambut lu!" ungkap Dino.

"Apaan si! Gak usah gombal!" cetus Enita dengan memalingkan mukannya dari pandangan Dino.

Tiba-tiba Dino menyentil dahi milik anak perempuan itu dan tertawa terbahak-bahak membuat anak itu menjadi semakin malu.

"Gombal? Siapa juga yang gombalin lu pede dasar, haha!" lontar Dino dengan tawanya.

"Tch!"

Setelah mereka mengobrol banyak hingga hari pengumuman diberitahukan bahwa besok adalah acara kelulusan SMP Tadika melalui Sound Speaker sekolah.

"Pengumuman untuk seluruh siswa dan siswi hari ini dibolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing dengan syarat kalian tidak diperbolehkan pulang tanpa orang tua kalian, jadi kalian harus dijemput oleh orang tua masing-masing! Dikarenakan juga hari ini adalah hari kamis takut terjadi acara-acara yang tidak diinginkan! Dan satu lagi persiapkan untuk besok hari kelulusan kalian yang kelas 9, sekian dan terima kasih!"

Setelah pengumuman itu, Dino yang melihat Enita terdiam, menatapnya dengan bingung dan mencoba menanyakan pasal mengapa dirinya terdiam setelah mendengar pengumuman tadi.

"Kenapa?" tanya Dino.

"Eh, enggak, kok! Ayo kita ke kelas disuruh balik tuh!" ajak Enita.

Mereka kembali ke kelas mereka masing-masing. Enita yang sekelas dengan Dendra melihat dirinya yang baru masuk entah dirinya dari mana.

Seraya merapihkan buku-buku dan alat tulis, Dendra yang duduk tepat di depan Enita mengajaknya untuk pulang bersamanya.

"Nit, lu balik sama gue aja, ya! Sama Shienna juga. Orang tua kalian pasti gak bisa jemput kalian, kan?" ajak Dendra.

Enita tersenyum mengarah ke arah Dendra dan berkata,"Gak, deh! Gue balik sendiri aja!" tolak Enita.

"Lu kenapa semenjak kepergian Bang Devan lu kayak selalu menghindar dari gue sama Shienna? Gue harap emang ini cuman perasaan gue doang tapi dengan cara lu bersikap seolah memang begitu," ungkap Dendra. Enita terdiam tak menjawab apapun atas perkataan Dendra padanya. Tiba-tiba anak laki-laki bernama Dino ini datang ke kelas Enita dengan santainya tanpa melihat situasi mereka berdua.

"Woy, ayo balik! Gue anter sampe rumah lu!" panggil Dino.

"Dino?" Tak percaya Dino akan datang menemuinya untuk mengajaknya pulang bersama, dengan begitu Enita dapat mempunyai alasan untuk tidak pulang bareng bersama Dendra dan adiknya itu Shienna.

VAGAMSYAH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang