Flashback beberapa hari yang lalu ....
Setelah beberapa hari Dendra yang tidak mengikuti latihan basket. Hari di mana latihan tersisa tinggal 2 hari lagi hari ini dan juga esok, lalu hari sabtunya mereka sudah bersiap untuk mengikuti lomba. Namun, saat ini Dendra tetap juga tidak datang.
"Bu ... maaf tapi Dendra tetap ingin melanjutkan mimpi Bang Devan untuk menjadi pebasket yang handal dan membawa Enita ke Korea negara impian yang ingin dia datangi! Dan aku mau mewujudkan itu semua, Bu!" bantah Dendra.
"Tapi kalau terjadi apa-apa padamu gimana, Nak!? Ibu takut, ibu takut kejadian abangmu kembali terulang!" ucap sang ibu seraya menangis.
"Bu, biarkan dia. Mungkin kejadian itu emang sudah takdir Devan untuk pergi dari kita. Dan itu hanya kecelakaan. Biarkan Dendra mengwujudkan semua itu, Bu!" ucap sang ayah yang menenangkan hati istrinya untuk meyakinkannya.
"Baiklah, ibu izinkan untuk turnamen ini! Tapi, kamu harus hati-hati! Ibu gak akan memaafkan diri ibu sendiri sampai kamu-" Pembicaraan ibunya pun dipotong oleh Dendra dengan senyuman riang dan berkata, "Ibu tenang aja! Aku pastikan aku gak apa-apa!" Dia segera berlari pergi keluar rumah untuk bersiap pergi ke sekolahan untuk latihan. Enita yang baru saja pulang dari sekolah melihat Dendra pergi menaiki motornya itupun bertanya padanya.
"Lo mau ke mana, Den?" tanya Enita.
"Gue mau latihan basket! Bentar lagi, kan ada turnamen. Apalagi setelah lo cerita semua kalau mereka ngebantuin lo buat nemuin si Dino yang ngelakuin KDRT! Gue jadi merasa bersalah sama mereka!" jelas Dendra dengan senyuman tipis darinya.
"Sebenarnya gue gak mempermasalahkan Dino yang bersikap kayak gitu. Gue cuman mau lu keluar dari klub basket karena gue gak mau lihat lu selalu dipukul dan dimarahi tiap kali ketahuan main basket sama tante!" ungkap Enita dengan wajah yang tertunduk.
"Hmm, gue ngerti, kok! Tapi, tenang aja. Mereka udah izinin gue, kok! Jadi gak usah khawatir, doain aja gue supaya bisa menangin turnamen kali ini biar bisa lanjut ketingkat nasional lalu internasional buat bawa lo ke korea sesuai dengan apa yang diinginkan Bang Devan saat itu!" ucap Dendra dengan senyuman yang terus menyertainya. Enita yang mendengarkan itupun merasa senang karena seperduli itu Dendra padanya, dirinya beruntung memilik orang-orang yang perduli padanya walau dibilang dia kurang kasih sayang kedua orang tuanya.
*****
"Jadi gimana?" tanya Revan kepada segerombol cowok yang tengah berbaris rapi.
"Maaf kak atas waktu yang telah kakak berikan sepertinya kami udah gak ada harapan untuk ajak Dendra ikut ke turnamen besok," jelas Rey tentunya teman-temannya kaget akan penjelasannya.
"Maksud lo apa, Rey?!" tanya Agam dengan nada yang sedikit kesal.
"Kemarin Enita udah cerita semuanya. Maaf gue lupa ngasih tau kalian. Tapi, mungkin ini yang terbaik-"
"Apanya yang terbaik?! Lo mau tanding tanpa gue!?" Seketika mereka dibuat kaget kembali atas kehadiran Dendra yang tiba-tiba itu.
"Den?"
"Sorry semuanya kemarin-kemarin gue ada problem jadi ... gak bisa ikut latihan bareng kalian. Tapi, tenang gue juga latihan kok-" Rey merangkul temannya itu disambut juga oleh Arga, Jefran dan Agam.
"Eh ... kalian ini kenapa? Kangen, ya sama gue?" celetuk Dendra untuk teman-temannya yang kini merangkulnya.
"Gue itu khawatir sama lo bego!" umpat Rey.
Mereka melepas rangkulan itu."Makasih semuanya udah nungguin gue! Nita ... udah cerita semuanya tentang kebaikan kalian!"
"Tadi kenapa lu gak masuk?!" tanya Rey dengan raut muka serius menanyakannya.
"Tadinya gue mau masuk tapi gak liat muka gue bonyok gini?!"
"Yaelah luka baret gitu aja! Lebay loh!" ketus Agam. Dendra hanya menyeringai atas perkataan Agam.
"Oh ya ngomong-ngomong luka lu itu kenapa?"
"Biasa habis baku hantam gue sama si anak Rajawali pacarnya Nita!" ungkap Dendra.
"Ohh si Dinosaurus itu?!" ketus Agam.
"Wah, anjir parah dikata dinosaurus dia." Dendra terkikik geli mendengar lontaran perkataan Agam yang tiba-tiba itu.
"Barusan gue nelpon dia, mau gue hajar lagian beraninya sama cewek doang!" geram Agam ketika mengingat namanya.
"Jadi kalian udah pada tau, ya kalau Nita sering terluka gara-gara dia?"
"Apa sih yang gak tau! Kita punya intel! Noh, ceweknya si Jefran!" kata Rey mereka lagi-lagi tertawa hingga lupa bahwa ada Revan ketua club mereka di sana.
"Udah-udah reuninya gue pengen bahas buat turnamen besok nih!" ucap Revan.
"Eh iya lupa kalau ada lo, Van!" ledek Jefran.
"Van van van. Panggil gue bang Revan! Gue itu satu tingkat daripada lo, ya, Je!" omel Revan.
"Yaelah merasa paling tua lo!" ketusnya.
(Terdapat pada cerita RAIKA!! Love Story At School part 24).Pertanyaan :
"Thor, kenapa part kali ini pendek amat?"
"Yaelah, Thor pendek amat part ini!"Penjelasan :
"Ya ... karena cerita ini hanya menceritakan spin-off dari part sebelumnya yaitu part 22 - INSIDEN PEMBALASAN. Cerita yang akan berpusat sebelum kejadian di mana Dendra dan teman-teman yang lainnya memberikan pelajaran ke Dino. Dan dilanjutkan oleh part 22 di mana mereka menghajar habis-habisan Dino dan pertemuan Arga dengan Dino serta dilanjutkan flashback masa kecil Arga dan juga Dino."
"Dan aku juga sedang mempersiapkan part-part selanjutnya yang lebih seru lagi nantinya."
"Jadi, kalian tungguin aja bagaimana dengan turnamen nanti? Apa ada masalah atau berjalan baik-baik saja? Akan ada banyak keseruan cerita lainnya yang masih menjadi misteri dan teka-teki di sini."
"Ikuti terus disetiap partnya, sekian penjelasannya. Arigatou gozaimasu, salam manis dari Cici yang cantik, hihi."
KAMU SEDANG MEMBACA
VAGAMSYAH (HIATUS)
Teen FictionSingkat saja, kisah ini menceritakan tentang ikatan antara persahabatan, keluarga, ataupun perasaan. Kisah yang menceritakan kilas balik Dendra dan Devan sang kakak panutannya. #part akan direvisi setelah bab selesai. ♡30 September 2023♡