23 - STORY ARGA AND DINO

137 98 74
                                    

Suasana senja yang begitu indah ditambah dengan keindahan seseorang yang tengah mengendarai motornya yang berbalut warna hitam dengan model motor Kawasaki Ninja H2 Carbon. Anak itu melecut dengan kecepatan yang standar untuk menemui teman masa kecilnya itu.

Aldino atau dengan nama panggilan Dino, membuka helmnya dan manaruh kembali helm miliknya di motor. Di depan sana sudah terdapat anak laki-laki yang tengah menunggu kedatangan dia. Arga Alderic atau dipanggil Arga, dia adalah teman masa kecil sekaligus keluarga yang direpotkan oleh Dino.

"Woy!" panggil Dino.

"Way, woy, way, woy! Gue punya nama!" cetus Arga.

"Haha, kenapa lu panggil gue ke sini?" tanya anak itu pasal pesan yang diterimanya malalui handphone.

"Ada yang perlu kita selesaikan bukan?" Sorot mata Arga terlihat tajam kearah Dino dengan tanda menantang anak itu untuk bertanding.

"Apa yang perlu diselesaikan? Gue ga ada waktu buat tanding sama orang lemah kayak lo!" cetus Dino dengan senyuman miring yang menyertainya.

Arga maju dengan menepuk pundak milik anak itu dengan senyuman miring sebagai balasan ucapan anak itu dan berkata, "Kenapa ... lo takut kalah lagi sama gue?" ucap Arga.

"Siapa bilang!"

"Kalau lo berani tanding balapan sama gue pasti lo terima kenapa-"

"Oke. Oke gue terima tantangan lo!" balasnya.

Haha, lo emang gak berubah, No!, dalam hati Arga seraya senyuman yang terus terukir.

Dua anak laki-laki yang bersiap dengan motor mereka masing-masing. Dengan gas yang berbunyi khasnya anak motor menambah point keren untuk mereka berdua. Mereka menghitung secara bergantian dan mereka memulainya dari Arga.

"1."

"2"

"3!" Hingga hitungan ketiga mereka melecut dengan kecepatan tinggi. Motor mereka saling susul-menyusul. Di arah belokan Arga memimpin pertandingan itu dengan hati gundah Dino menyusulnya dengan menambah kecepatan pada motornya. Di dalam helm milik Arga, dirinya tersenyum tanda hatinya saat ini sedang senang. Hingga babak putaran akhir mereka hampir setara untuk menuju finish, namun pada digaris finish Argalah yang kembali berhasil memenangkan pertandingan itu.

"Haha, gue menang lagi!" sorak Arga dengan senang.

"Padahal dikit lagi gue bakalan menang!" gerutu Dino.

"Gue gak nyangka banget lo berkembang pesat, No! Lo bisa menyetarakan gue sesuai dengan apa yang lo inginkan waktu itu!" kata Arga.

"Udah gue bilang! Gue bakalan mencapai semua apa yang gue mau!" ungkap Dino dengan mengepal tangannya mengarah ke arah Arga.

"Ha, iya juga! Tapi cara lo yang selalu salah buat capai itu semua! Lo menyiksa diri lo sendirian untuk menggapai semua itu!" Dino terdiam akan perkataan Arga padanya dan hanya dapat menatap Arga penuh dengan hasrat melawan.

"Maksud lo apa?!"

"Lo gak mungkin gak ngerti apa yang gue makasudkan, bukan?" tanya Arga dengan wajah yang menyeringai.

"Apa yang lo tahu tentang gue! Gak usah sok tahu!" bentak Dino padanya.

"Gue tahu semuanya tentang lo! Apa menurut lo gue kenal sama lo itu baru? Enggak, kan?" Arga menjawab atas bentakan Dino padanya tadi. "Lo gak pernah berubah, No! Bukan gue yang lemah tapi lo yang lemah! Lo ga bisa mencari jalan yang baik dan lo selalu menyakiti seseorang itu demi kebaikan diri lo sendiri! Lo bahagia di atas penderitaan orang lain, No! Dan orang yang kayak gitu adalah orang yang lemah!" ucap sekali lagi Arga dengan tatapan tajam mengarah ke Dino.

VAGAMSYAH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang