Sudah beberapa hari sejak hari di mana Dino mengakhiri hubungannya dengan Enita. Di balik perasaan lainnya Dino masih ingin mengenal Enita lebih banyak lagi namun, keadaan yang memang membuat Dino untuk memberikan keputusan seperti itu.
Hari di mana sekolahan Rajawali tengah mengadakan acara bazar. Dino yang sedang menjaga stan di kelasnya mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenalnya.
"Temuin gue di persimpangan jalan sekolah Pradita kalau lu gak mau cewek lo terluka!"
"Maksud lo apa?! Ini siapa woy!"
"Gak usah banyak bacot! Lu gak perlu tau gue siapa! Datang temuin gue sehabis pulang sekolah di sana!"
Tut ... tut
Dino masih terpaku akan telepon yang barusan diterimanya apa maksud dari orang itu? Dino sempat berpikir bahwa akan terjadi sesuatu terhadap Enita nantinya. Tak lama dari munculnya telepon itu, Seno datang menghampirinya. Dengan wajah panik seraya berkata kepada Dino,"No, markas! Markas diserang!" ucap Seno.
Dino terdiam membisu mendengar semuanya dari temannya itu. Sekilas perasaan khawatir akan keadaan Enita membalutinya. Dino segera meminta izin untuk pergi dari sana.
"Gays! Gue izin ke toilet sebentar!" Tanpa menunggu jawaban teman-temannya Dino segera berlari menuju ke tempat di mana yang telah dijanjikan di dalam telepon tadi. Seno mengikutinya dari belakang, karena dirinya khawatir akan temannya itu.
"Seharusnya masih sempat! Karena Pradita pulang sekolah jam-jam segini, kan?!" Seraya berlari dirinya berkomat-kamit sepanjang jalan. Setelah sepanjang jalan dirinya berehat dan menemui beberapa orang di sana. Dirinya melihat sekilas orang yang sangat dikenalnya dari dulu.
"Arga? Itu dia, kan?" gumamnya.
Dirinya segera menemui mereka sesuai yang dijanjikan. Tetapi setelah melihat dengan jelas ternyata itu adalah Dendra dan teman-temannya. Perasaan Dino sedikit lega karena ternyata penelepon itu adalah mereka bukanlah orang yang sama dengan pembantaian di markas dan Enita juga ada bersama mereka. Inilah saatnya Dino untuk berakting dimulai.
"Woy Dinosaurus!" panggil Agam.
"Jadi lo yang nyuruh teman-teman lo buat nemuin gue, Den?!"
"Weh ... sabar Bro baru aja opening udah marah-marah aja!" celetuk Jefran.
"Ternyata di sini juga ada Arga toh!" Mata mereka langsung tertuju ke arah Arga yang sedang menatap Dino dengan sorot yang tajam.
"Kenapa ngeliatin gue kayak gitu? Masih gak senang soal perkataan gue kemarin?! Emang benarkan kalian itu beda Tuhan gak pantes buat disatukan!" Arga merasa geram akannya hingga dia berusaha menahan semua emosinya.
"Maksud lo apa?! Cowok yang suka kasar sama cewek gak usah banyak bacot deh!" bentak Agam."Gue jijik sama cowok kayak lo yang kasar sama ceweknya sendiri!"
"Maksud lu siapa? Enita? Dia itu bukan cewek gue! Dia cuman peliharaan gue!" hina Dino.
"Maksud lo apa bilang Nita kaya gitu ya anj*!" umpat Dendra.
"Lagian gak pantes cowok sekeren gue pacaran sama perempuan murahan. Dia nurut si sama gue makanya gue sebut dia peliharaan gue, haha." Enita yang mendengarkan perkataan Dino sempat ingin menangis saat ini juga namun berhasil ditahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAGAMSYAH (HIATUS)
Roman pour AdolescentsSingkat saja, kisah ini menceritakan tentang ikatan antara persahabatan, keluarga, ataupun perasaan. Kisah yang menceritakan kilas balik Dendra dan Devan sang kakak panutannya. #part akan direvisi setelah bab selesai. ♡30 September 2023♡