kita double up yaa, karena jujur aku lupaa.
kirain udah di up padahal belum huhuu
komen kalo ada typo yaaaw
happy seading sayangkuu
Sampai saat ini, Nala masih menunggu kabar dari sang kekasih, beberapa pesan yang ia kirim tak kunjung mendapat balasan, tadi dia sempat menghampiri kelasnya, namun Elgara dikabarkan sakit, jadi lah ia tidak dapat hadir hari ini. Nala mendesah panjang, mengangkat pandangannya dari hp.
Kini bel pulang telah berbunyi, Rhea yang melihat Thala di depan kelas bahkan langsung ngacir keluar kelas tanpa membawa tasnya. Nala, Iqala dan Qiara menyusul setelah membereskan barang-barang mereka, tak lupa barang Rhea. Nala menenteng tas Rhea dan berjalan keluar kelas.
"Kak Nala!"
Nala yang diambang pintu menoleh pada adik kelasnya "kenapa Al?"
"Ini kak, buk Yaya nyuruh Alya ngasih buku kehadiran dari ruang guru ke kakak"
Nala menerima buku besar itu, karena absen kelas hilang beberapa hari lalu dan ketemu dalam keadaan sudah dirobek kecil.
"Ohh, oke. Thank's ya Alya"
"Oiya kak, buk Mirna juga nyuruh kakak sama kak Rafa, ke meja ibuk itu. Saya permisi kak"
"Iya, Alya. Makasi ya"
Alya berlalu dari hadapan mereka tak lupa menundukkan kepala sekilas pada kakak kelasnya.
Nala memberikan tas Rhea pada pemiliknya, menoleh pada Rafa yang sedang membereskan buku.
"Raf. Disuruh ke meja Buk Mirna"
Dilihatnya Rafa mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya pada Iqala.
"Duh pusing. Untung gue ga jadi sekretaris"
Rhea mendelik "gaada yang mau milih lo juga anjir"
Mendengar itu Iqala hanya merenggut kesal.
"Oiya, kok bisa dipinjemi buku besar kehadiran?"
Nala mengalihkan pandangannya pada Thala "oh ini. gue ngerekap ulang absen dari awal semester"
"Loh kenapa?"
"Absen kelas ilang sayang, pas ketemu kemaren udah robek-robek" Rhea memandang lembut pacarnya "aku lupa cerita"
Thala mengangguk
"Menurut kalian siapa pelakunya?" Iqala membentuk lengannya seperti mic dan menyodorkannya ke arah Rhea terlebih dahulu.
Rhea merapikan rambutnya seakan disorot kamera "jadi, kalo menurut gue ya, pelakunya udah jelas orang yang paling banyak absen di kelas"
Nala, Thala serta Qiara yang melihat itu menggeleng heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Harsa
Teen FictionSetiap hati pernah berlabuh. Nala pun begitu. Tanpa berlari, sebenarnya Nala mengejar. dan tanpa pengulangan, sebenarnya dia juga mengerti untuk berhenti. Namun tetap saja, tak ada batas yang ia tetapkan. Untuk apa batas harus ditetapkan? Karena Nal...