Rhea dan Iqala berjalan masuk ke dalam kelas.
"Heh! Kembar tak seiras. Semenjak bimbel bareng mulu lo"
"Syirik aje lo" sahut Iqala
Nala yang sedari tadi membaca novel mengalihkan pandangannya pada Iqala yang menarik kursi di sampingnya.
Qiara menoleh pada Rhea yang duduk di sebelahnya "jadi, lo beli apa kemarin?"
"Lipcream. Lo sih buru-buru banget pergi tadi malem"
Nala memperhatikan Rhea dan Qiara dalam diam
"Yang lo pake?" tanya Qiara "kaya tante-tante"
Iqala memajukan badannya menuju Rhea dan Qiara yang ada di depannya "Yakan?! Udah gue bilang loh dia, shade yang no 6 aja, lah dia ngeyel pake shade no 2"
Apakah mereka baru saja pergi tanpa Nala?
Reno mencomot bibir Rhea "kek emak gue anjir"
Rhea menggeplak tangan Reno dan menghadap Nala "manis kan La?"
Nala yang sedari tadi diam mengangguk "manis kok"
"Qal kamar mandi kuy" ajak Rhea
"Kuy"
Mereka berdua bergandengan pergi ke kamar mandi
"Nala! Liat catatan fisika lo dong, gue belum belajar nih" Aksa menghampiri meja Nala
Nala membuka isi tasnya meraih buku catatan fisikanya, lalu memberikannya pada Aksa.
"Kapan belinya tuh anak?" Nala bertanya pada Aksa, merujuk pada lipcream Rhea yang baru saja jadi buah bibir.
Aksa menyerngit "lah mana gue tau. Harusnya kan elu yang lebih tau"
Harusnya Nala lebih tau?
"Tadi malem" Qiara menyahut, tanpa menoleh karena fokus pada hpnya.
Apakah di antara mereka berempat hanya Nala yang ga tau?
Nala mencoba menanggapi "aah... iya-iya, sepulang dari bimbel kan? Kan tadi malem mereka ada bimbel"
Nala mengingat bahwa mereka tadi malam ada jadwal bimbel meski pada saat UTS begini.
"Bimbelnya dibatalin" sahut Qiara ringan
"Iya, karena free, tu anak berdua pergi ke Mall depan bimbel" sambung Reno.
Nala mengulum bibir.
Mengapa yang lain tau, sedangkan dia tidak tau?
Nala melihat Rafa yang baru saja kembali dari ruang guru mengambil kertas burem, dia menghampiri Nala dan mengambil novel sherlock holmesnya.
"Kita lagi ujian. Belajar! Bukan baca novel"
Nala menatap Rafa bengis "lo ngatur banget tau ga si?!" ketus Nala
Nala menarik paksa kembali novelnya dan menelungkupkan wajahnya ke meja ditutup dengan lipatan tangannya.
Rafa sedikit kaget dengan sikap Nala, termundur.
"Kenapa Raf?" tanya Aksa
Rafa menggeleng "engga papa"
🦋🦋🦋
Bell pulang sudah berbunyi sedari tadi, namun Nala masih di kelas menunggu Rafa yang sedari tadi berbicara dengan Qiara.
Mereka tuh akhir-akhir ini dekat ya...
Nala memandang Rafa yang sama sekali tidak peka, karena membuatnya menunggu selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Harsa
Teen FictionSetiap hati pernah berlabuh. Nala pun begitu. Tanpa berlari, sebenarnya Nala mengejar. dan tanpa pengulangan, sebenarnya dia juga mengerti untuk berhenti. Namun tetap saja, tak ada batas yang ia tetapkan. Untuk apa batas harus ditetapkan? Karena Nal...