happy reading🌻
komen yang banyaaak🤎
Nala menunduk melihat hpnya yang berdenting
Tim Olim Sains'15
Dana : jangan lupa hadir ya guys
Dana : jam 2 udah di tempat
Mira : iya anjir
Dana : ngegas banget
Mira : lo udah ngingetin beribu kali
Mira : notif lo ganggu sumpah
Nala : okei daan
Rafa : sharelock
Dana : 📍
Rafa : ok
Qiara : gw telat
Nala : kenapaa qii?
Mira : udah dikasi kelonggaran hari, dan lo masi bisanya ngaret?
Qiara : urusin urusan lo sndiri
Mira : olim ini urusan gw juga
Nala : harus banget masalah kecil kaya gini diperbesar?
Mira : masalah kecil lo bilang?
Mira : oiya gue lupa, lo kan selalu di manjain sama bokaplo
Mira : jadi masalah di mata lo, lo anggap kecil semua
Mira : bokap lo kan yang ngehandle?
Nala : kenapa jadi gw?
Qiara : kurang kasih sayang lo @mira?
Qiara : harus banget caper digrub ini?
Dana : guys kita bakalan se tim loh
Dana : jangan berantem dulu lah
Rafa : kalo emang gamau setim, mending cabut
Nala : sorry...
Qiara : kabarin kalo ga jadi lomba
Dana : jangan gitu lah woi
Dana : set dah
Dana : @mira, lo masi mau ga masuk tim ga?
Rafa : masi banyak orang yang bisa ngehandle matematika
Mira : kan yang ditunjuk jadi perwakilan gw!
Dana : ya makanya jangan betingkah ege
Nala menarik nafasnya, meredakan emosinya. Belum ketemu dengan Mira saja rasanya Nala sangat ingin menabok muncungnya. Tapi apa boleh buat, mereka adalah teman se tim. Jangan sampai Nala kepancing emosi hanya karena nenek lampir satu itu.
Nala membuka lemarinya dan mulai meneliti, baju mana yang akan dia pakai. Setelah memilah-milah, pilihannya jatuh pada baju rajut crop tipis cream dan celana jeans berwarna biru laut. Setelah dirasa sudah pas, dia bergegar masuk kamar mandi dan membersihkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dekap Harsa
Teen FictionSetiap hati pernah berlabuh. Nala pun begitu. Tanpa berlari, sebenarnya Nala mengejar. dan tanpa pengulangan, sebenarnya dia juga mengerti untuk berhenti. Namun tetap saja, tak ada batas yang ia tetapkan. Untuk apa batas harus ditetapkan? Karena Nal...