01. Hanya Mau Tidur Sebentar

10.6K 568 13
                                    

Silahkan baca sepuasnya, tapi saya tidak mengijinkan hal seperti ini tanpa ada penjelasan lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan baca sepuasnya, tapi saya tidak mengijinkan hal seperti ini tanpa ada penjelasan lengkap.

Langkah Mahi terasa semakin berat, bukan hanya karena berat badannya, tapi karena pikiran kalut yang menguasai dan mengganggu ketenangan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Mahi terasa semakin berat, bukan hanya karena berat badannya, tapi karena pikiran kalut yang menguasai dan mengganggu ketenangan hatinya.

Hari ini ia di pecat karena di anggap tidak produktif lagi dalam bekerja, tubuh gemuk membuatnya lambat bergerak, mudah lelah dan kurang fokus, padahal sudah lima tahun a bekerja di salah satu perusahaan Konstruksi di Kotanya sebagai staff bagian umum sejak lulus SMA.

Pekerjaanya sederhana, selain menjadi notulen meeting, segala sesuatu yang berhubungan dengan hard copy dokumen, ia yang menyiapkan dan membaginya, sehinga naik turun di setiap lantai, keluar masuk ruangan dan duduk lama di depan komputer dan mesin fotocopy menjadi kesehariannya.

Dulu, ia bisa dengan mudah melakukan itu semua, namun seiring berjalannya waktu dan pola hidup tidak sehat membuat berat badannya naik drastis. Makanan cepat saji dan minuman manis selalu menjadi jalan ninjanya untuk menghemat waktu dan menaikkan mood.

Mahi tidak pernah langsing, tubuhnya selalu berisi cenderung chabby sejak kecil, kondisinya saat ini adalah yang terparah karena berat badannya sudah menyentuh angka 110 kg, padahal saat SMA beratnya maksimal hanya sampai 60 kg.

Memasuki kamar kostnya yang sempit, Mahi langsung membuka sepatu dan melempar tasnya. Ia lelah dan ingin tidur, nanti saja ia pikirkan bagaimana mencari uang untuk di berikan ke Bibi yang sudah membesarkannya, uang untuk kuliah adiknya dan uang untuk bayar kost yang hampir jatuh tempo. Himawari Rahdian mau menghindar sejenak dari dunia yang menurutnya semena-mena.

🍟

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?"

Mahi tidak mengerti, saat ini ia sedang memandang tubuh besarnya yang ditutup kain panjang dan di baringkan di tengah ruang tamu rumah Sang Bibi. Banyak orang yang mengelilinginya, tapi sebagian besar dari mereka berwajah datar termasuk Bibinya Aisa, hanya adiknya Mentari yang terlihat sedih.

"Apakah aku sudah meninggal? Pekiknya "tapi kenapa? Tadi aku-kan cuma tidur" lalu sekarang aku ini apa!?"

Tidak ada yang mendengar teriakan Mahi begitupun tangisannya ketika menyadari wujudnya yang transparan. Sosoknya berjalan gelisah menumbus orang-orang. Sesekali ia berhenti di depan Bibi dan adiknya, meraung di depan mereka, tapi semua percuma.

Langsing is My Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang