Begitu Mahi kembali ke Ruko, ia bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa. Dia juga memberi semua makanan kesukaan adiknya dan lebih cepat menutup toko agar mereka bisa nonton drama bersama.
"Kita melakukan ini jika sedang ingin menghibur diri, apa Kakak ingin mengatakan sesuatu? Bicaralah!" ujar Mentari ketika mereka baru saja menyelesaikan satu episode drakor.
"Ck, aku memang tidak bisa menyembunyikan sesuatu darimu" Mahi mematikan laptop lalu fokus kepada adiknya.
"Tadi sore Kakak sudah berbicara dengan Kak Bagas dan memberi penjelasan padanya, maaf kalau Kakak hadir di antara kalian, tapi karena itu juga kita jadi tahu karakter dia yang sebenarnya. Mencintai berarti tidak memaksakan kehendak, kelak kau harus lebih teliti menilai calon pasanganmu"
Tari mengangguk lesu, dia sudah tahu akan begini akhirnya, tapi menyadari cinta pertamanya telah benar-benar usai tetap membuatnya bersedih.
"Kak aku sudah mengantuk, aku ke kamar duluan ya" pamitnya sembari memberikan senyum singkat agar sang kakak tidak menghawatirkannya.
"Tidurlah! Kakak juga akan ke kamar, oh ya, tiga hari lagi kita akan pindah, mulailah berkemas, agar nanti kita tidak kerepotan.
"Baik Kak"
Begitu masuk ke dalam kamar, Mentari segera memutar music slow favoritnya kemudian membuka lemari untuk mulai mengepak pakaian yang tidak akan dia gunakan dalam tiga hari ke depan.
Sambil melipat pakaian, tanpa bisa di cegah air matanya jatuh sampai menetes ke baju yang di lipatnya, tapi Tari tidak peduli dan enggan menyekanya. Dia memang sengaja ingin menangis sepuasnya malam ini demi melepaskan semua perasaannya pada Bagas.
Semantara di kamar sebelah terjadi hal sebaliknya, Mahi merasakan perasaan lega karena berhasil menyelamatkan adiknya, meski tahu akan sulit, tapi dia yakin Tari pasti akan mampu melaluinya apalagi hubungan mereka belum lama.
'Boleh aku menelpon?' Pesan dari Abi diterima Mahi ketika sedang mengemasi pakaiannya juga.
'Jangan dulu, kurang etis rasanya kalau aku asyik pacaran sementara adikku sedang bersedih karena patah hati. Besok aku akan menemani Kakak makan siang' balasnya.
'Baiklah, aku mengerti, sampai ketemu besok'
Himawari bersyukur memiliki kekasih yang pengertian dan selalu menghargai keinginannya. Setelah pertengkaran mereka dulu pikiran Abi jadi lebih terbuka dan menerima perbedaan pendapat.
🍱
Dalam waktu tiga hari itu Mahi hanya membuka tokonya setengah hari, selebihnya dia dan Mentari akan ke rumah kontrakan baru mereka untuk membersihkan.
Kontrakan itu memang kecil, tapi cukup untuk mereka berdua. Meski hanya ada satu kamar bagi Mahi dan Mentari itu bukan masalah. Barang-barang yang kecil sudah mereka bawa agar hari minggu, sisa membawa barang yang besar-besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langsing is My Dream (End)
Literatura FemininaHimawari yang akrab di panggil Mahi, bisa dibilang meninggal karena kesalahannya sendiri. Berat tubuhnya yang mencapai 110 kg membuatnya mengalami gagal jantung dan meninggal dalam tidur. Mahi sangat menyesal karena abai pada kesehatannya sendiri...