13 | Teman Baru :

1K 96 26
                                    

A/n: saya usahakan update besok kalau rame 🤭

...

• t è m à ñ ɓ à ŕ ù •

[25/01/2024]

...

Perasaan tak nyamam mulai merayapi, bolak-balik Aruna memeriksa ponsel, namun tak ada pesan apapun dari Giandra. Ini sudah lebih dari setengah jam ia menunggu. Dan Giandra selalu tepat waktu.

Kalaupun pertemuan mereka batal, Giandra akan menghubungi sebelumnya. Tapi sampai sekarang pemuda itu tak ada kabar. Aruna mengirim pesan terakhirnya, bertepatan ada pesan masuk dari Thalia.

Thalia Cakrawangi
Kak Giandra lagi ngamuk di depan fakultas.
Kalau nggak ada kelas lo susul deh,
ngeri gue lihatnya.

Aruna mengirim terima kasih dan bergegas membereskan barangnya. Siapa yang berani cari masalah sama Giandra lagi?

Dalam satu minggu selalu ada catatan kejadian dengan nama Giandra. Bahkan kerap menjadi headline berita kampus.

Orang gila mana yang tiap minggu cari masalah sama Giandra? Aruna menggerutu dalam hati.

Beberapa hari ini mood Giandra terlihat buruk. Aruna melihat laki-laki itu tampak menahan diri dengan segala kegiatannya, seperti ada yang harus segera diselesaikan. Aruna tak tahu pasti, namun akhir-akhir ini banyak berita miring yang menulis nama Dirgantara.

Giandra juga tengah mengejar banyak kelas untuk kelulusannya. Pasti banyak tekanan yang datang. Jangan-jangan Giandra sengaja ladenin mereka ribut buat jadi pelampiasan. Aruna tak bisa berpikir baik kalau pemuda itu berulah.

Laki-laki itu tak suka buang-buang waktu. Aruna merasakan sendiri betapa intens Giandra meminta waktunya. Ego Giandra terlalu tinggi dan menakutkan, bahkan tak ragu meminta seluruh atensi Aruna untuk hanya fokus padanya.

Aruna tak bisa menolak sebab keduanya tengah dikejar waktu. Sebelum harapan keluarga mereka kian meninggi, keduanya harus segera mengambil keputusan.

"Kenapa orang-orang suka banget cari masalah sama Giandra? Udah tau cowok itu kalau ngamuk bikin getar seluruh kampus."

"Halah biasa! Paling ngerasa kalah saing. Atau lagi taruhan siapa yang bisa menang dari raja boxing kampus dapat hadiah."

"Kita nggak usah ikutan. Cari ribut sama Giandra nggak bikin untung."

"Setau gue Giandra nggak pernah mulai duluan, tapi kalau dipancing cowok itu langsung main hajar. Mau lawannya sampai sekarat, Giandra nggak akan peduli."

"Fuck! Kalian tau? Gue denger Arjuna lagi nggak di kampus. Katanya lagi ada jadwal pemotretan."

"Oh, iya? Gue kadang lupa kalau Arjuna model. Kalau di kampus pakaiannya template, cuma kemeja atau kaosan doang."

"Bakal ada yang masuk rumah sakit sih ini."

Sepanjang menyusul Giandra, perasaan Aruna makin tak enak, ditambah obrolan-obrolan mahasiswa yang ia lewati. Yang paling penting, semoga Giandra hanya berniat untuk bersenang-semang, bukan membunuh.

Sayangnya, lantaran buru-buru, Aruna justru menimbulkan masalah. Seseorang yang tak sengaja ia tabrak jatuh beserta minuman yang tumpah dan MacBook rusak

"Astaga, maaf-maaf, gue nggak sengaja." Aruna jongkok dan membantu gadis yang ia tabrak untuk berdiri.

"MacBook lo kayaknya rusak parah, biar nanti gue ganti." Aruna mengeluarkan tisu dan menyerahkannya. "Nama lo siapa? Nanti lo sebut aja mau tipe apa. Maaf gue nggak bermaksud rusakin barang lo."

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang