Series#1 Velocity band
Anak ilmu komunikasi tuh apa-apa harus dikomunikasikan dengan baik, makanya aku selalu berusaha mengkomunikasikan bagaimana besarnya perasaan aku untuk kamu Wintara" - Naresha Mandagi
"Kata orang-orang jangan pacaran sama an...
Haii balik lagi sama aku Kim Indah kali ini aku bawa cerita baru yang pastinya ga kalah seru dari ceritaku yang lain ini fanfiction yah karena aku penumpang kapal whitory jadi cerita ini aku dedikasikan khusus buat couple ku itu.
yang suka whitory ayokk berkumpul disini.....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading:
awal pertemuan
Seorang gadis dengan rambut panjang sebahu yang masih mengenakan seragam sekolahnya dibaluti cardigan rajut berwarna soft pink kini tengah asik sendiri bermain dengan seekor kucing kecil yang dia temukan disamping pagar tembok sekolah. Wintara mengelus kepala anak kucing itu dengan lembut seraya tersenyum menunjukan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi dan sedikit lesung pipi, semakin menambah kesan manis dari senyumnya itu.
"Ihh kamu lucu banget sih, aduh aku jadi pengen bawa kamu pulang deh, kok ini lucu banget sih ihh gemoy bangetttt," ujar Wintara seraya mengelus-elus kucing kecil tersebut.
"Wah kamu punya kalung, coba sini aku liat," Wintara mengangkat kuncing lucu itu kegendongannya dan untung saja kucing kecil itu tidak merasa terganggu dan seperti nyaman berada di gendongannya. Wintara pun melihat tulisan pada bandul kalung rantai yang dikenakan kucing berbulu orange tebal itu, tertulis nama Wendy my love.
"Ohhh nama kamu Wendy, lucu banget sih kayak namanya idol kpop Wendy redvelvet itu, kamu tahu ga? oh kamu ga tahu sih kamu kan kucing hehehe," gumam gadis itu, tanya sendiri jawab sendiri.
"Aku tebak pasti pemilik kamu ini ngefans berat sama Wendy redvelvet makanya dia namain kamu Wendy, tapi belum tentu juga sih kan cuma tebakan aku aja," kata Wintara, gadis itu masih berbicara sendiri seolah-olah si kucing paham apa yang dia bicarakan.
Tidak lama suara gemuruh guntur dan petir mulai terdengar awan yang tadinya cerah mendadak gelap, pertanda hujan akan turun.
"Aduh kayaknya mau hujan deh, dan aku ga bisa tinggalin kamu sendirian disini. Kamu ikut aku aja yah?" tanya gadis itu kepada si kucing dan ajaibnya kucing tersebut menjawab dengan satu suara mengeom "ngeong" Wintara pun tersenyum lebar dan mulai berjalan dengan membawa si kucing dalam gendongannya menuju kelas melewati koridor, hujan sudah turun dengan sangat deras hawa dingin mulai menyeruak masuk menembus kulit-kulitnya yang putih bersih seputih salju.
Sementara disisi lain di ruang musik, Naresha masih sibuk mencari keberadaan kucingnya yang hilang entah kemana. Dicari-cari keliling ruangan juga kucing nya ga ketemu-ketemu dan semakin membuat dia merasa cemas.
"Aduhh Wendy kamu kemana sih?" Gumam Naresha dengan raut wajah gusar.
"Udah ketemu belum Resh?" Tanya Jefan dari arah belakang.
Naresha menggeleng "belum Jef, gue juga ga tau deh si wendy ini kemana lagi padahal tadi masih anteng disini dia ngemil whiskas pas kita lagi latihan eh tiba-tiba udah ga ada aja," sahut Naresha.
