13 ENCHANTED

168 16 2
                                    

Hallooo....  apa kalian siap melanjutkan kisah Aresh-Tara?

Happy reading:

Minggu pagi Naresha yang damai mendadak rusuh ketika ketukan dan bunyi bel pada pintu appartement nya berbunyi secara bersamaan  menimbulkan suara berisik yang sangat amat mengganggu ketenangan hidupnya di pagi hari yang cerah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi Naresha yang damai mendadak rusuh ketika ketukan dan bunyi bel pada pintu appartement nya berbunyi secara bersamaan  menimbulkan suara berisik yang sangat amat mengganggu ketenangan hidupnya di pagi hari yang cerah ini.

"siapa sih berisik banget," ucap Naresha mendengus lalu beranjak untuk membuka pintu. Saat di buka benar saja dugaanya ketiga sahabat kampretnya yang sialan itu kini berdiri di hadapannya sambil tersenyum penuh arti, senyum menyeramkan yang membuat bulu kuduk nya merinding.

"Eh kampret lo bertiga pagi-pagi kenapa sih rusuh banget di appart gue?" Tanya Naresha dongkol, namun ketiga sahabatnya itu bukannya menjawab malah langsung nyelonong masuk kedalam unit nya begitu saja, tidak ada akhlak memang.

"Kita kesini mau sidang lo," ujar Mahesa, cowok itu kini berdiri di depan kulkas milik Naresha dan mengubek-ubek semua isi yang ada di dalamnya, lalu setelah menemukan satu bungkus yupi dia terseyum dan langsung mengambilnya, tidak tahu malu tapi dari dulu persahabatan mereka memang seperti itu.

Naresha mengerutkan keningnya bingung, "sidang apaan? Perasaan aing ga ada buat salah tuh," katanya.

"Ya emang bukan itu nyet," sahut Resa dari sofa.

"Lo pacaran sama Wintara kaga cerita-cerita ke kita yah? Parah lo!" Ujar Jefan membuka topik. Oh Naresha paham jadi ini toh alasannya mereka datang sepagi ini untuk merecoki dirinya.

"Emang  harus banget gue cerita?" Tanya Naresha dengan tampang tanpa dosa, ketiganya sahabatnya mendelik kesal.

"Yah harusnya gitu sih bangsat? Wah parah lo gue pikir hubungan kita selama ini spesial Resh," kata Mahesa pura-pura drama.

"Ga usah drama njing eneg gue liatnya," cibir Resa melempar bungkusan kulit yupi kearah Mahesa.

"Kita mau nagih PJ!" Ujar Jefanka semangat.

"Iya nanti nyet," kata Naresha, teman-teman nya ini laknat memang.

Resa beringsut bangun dari duduknya lalu berjalan menghampiri Naresha yang duduk di sofat di depannya.

"Eh ceritain dong kok lo bisa nembak dia? Gimana? Setahu gue selama ini lo jomblo dari masih zigot, gimana caranya lo mengungkapkan perasaan lo itu?" Tanya cowok itu penasaran.

"Ga gimana-gimana sih gue bilang aja gini Wintara be my girlfriend," gitu ujar Naresha mengulang kembali kata-kata yang dia ucapkan saat meminta Wintara untuk menjadi kekasihnya.

"Prett garing banget," Mahesa menyahut sambil mengunyah yupi.

"Bisa-bisanya lo menyatakan perasaan dengan cara segaring itu," ujarnya lagi.

Jefanka mengangguk "iya harusnya lo telepon gue nyet, nanti gue kasih tutor nya," 

Naresha mendengus kesal, bodo amatlah garing yang penting Wintara sudah menjadi miliknya.

ENCHANTED: Can I have Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang