Hallo....
Happy reading:
Wintara menatap pantulan dirinya di cermin, membolak-balikkan tubuhnya meneliti apa yang kurang dari penampilannya, lalu dengan cekatan gadis itu mengoleskan sebuah liptint di bibir mungilnya yang cantik. Setelah dirasa penampilannya sempurna gadis itu kemudian tersenyum puas.
"Oke udah cantik," gumamnya dengan senyuman penuh.
Lalu setelah itu panggilan masuk dari Naresha mengalihkan fokusnya, katanya cowok itu sudah tiba di depan gerbang kost'an nya dan menunggu di luar saja. Mendapati hal itu Wintara buru-buru mengenakan flat shoes, lalu meraih ponsel dan sling bag dan langsung keluar menghampiri Naresha.
"Haii," sapa Wintara saat melihat Naresha yang bersandar di kap mobil lelaki itu. Mendapati sapaan itu, Naresha langsung menoleh dan menatap kearah Wintara dengan terpaku, Wintara cantik sekali, benar-benar sangat cantik. Bukan maksud selama ini gadis itu tidak cantik, baginya Wintara itu cantik setiap hari, namun malam ini kecantikan gadis itu jauh lebih cantik lagi di banding hari-hari sebelumnya, benar-benar cantik sampai rasanya Naresha ingin mengambil gitar miliknya lalu menyanyikan lagu berjudul "Cantik" milik Kahitna.
"Kamu cantik banget malam ini, cantiknya berkali-kali lipat lebih cantik," puji Naresha gamblang. Dan tahu nggak sih hal itu buat jantung Wintara tidak aman, mendapatkan pujian secara langsung dari Naresha membuat gadis itu mengulum senyum, pipinya bersemu merah sampai ke telinga, jelas sekali dia salah tingkah.
"Nggak usah muji gitu," ucap Wintara mengalihkan perhatian kearah lain, berusaha menyembunyikan rona merah yang menjalar di wajahnya. Namun nihil Naresha tentu menangkap semua ekspresi yang gadis itu keluarkan.
"Emang bener kok kamu cantik, cantik banget, aku bicara sesuai fakta aja sih," ujar Naresha seraya tersenyum kecil, gadisnya ini benar-benar lucu dan cantik secara bersamaan, buat dia gemas saja.
"Kenapa? Salting yah?" Tanya cowok itu dengan lirikan menggoda.
"Aresh udah, kalau kamu kayak gini lagi aku nggak mau pergi," ujar Wintara mengancam, dia benar-benar nggak kuat sama perlakuan Naresha yang seperti ini, lama-lama dia kena serangan jantung mendadak kalau terus-terusan dibikin baper kayak gini sama pacarnya ini.
"Eh nggak boleh ingkar janji. Kan kemarin udah janji mau ikut," kata Naresha.
"Iya tapi kamu jangan kayak gini dong, malu tahu," ujar Wintara.
Mendapati hal itu, Naresha terseyum kecil lalu mengusap kepala Wintara dengan lembut.
"Iya iya nggak lagi deh," ujar nya. "Yuk kita berangkat sekarang acaranya udah mau mulai nih takut telat nanti," ajak Naresha, cowok itu lalu membukakan pintu mobil untuk Wintara, dan membiarkan gadis itu masuk kedalam mobilnya, di ikuti oleh dirinya sendiri yang kini mengemudi.
Tempat tujuan mereka sekarang adalah lapangan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, yang kini telah di sulap oleh para anggota BEM menjadi tempat yang sesempurna mungkin dan bagus untuk menyelenggarakan festival tahunan yang memang sering dilaksanakan di fisip. Dan malam ini Naresha serta teman-teman nya turut hadir ikut memeriahkan acara tersebut sebagai salah satu guestar yang di undang, beberapa di antaranya ada Nadin Amizah, Hindia, Jucy Luicy, Sheila on Seven, dan yang terakhir ada band favorite Wintara yaitu Maliq & D'essentials.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED: Can I have Your Heart?
RomanceSeries#1 Velocity band Anak ilmu komunikasi tuh apa-apa harus dikomunikasikan dengan baik, makanya aku selalu berusaha mengkomunikasikan bagaimana besarnya perasaan aku untuk kamu Wintara" - Naresha Mandagi "Kata orang-orang jangan pacaran sama an...