21 ENCHANTED

122 11 1
                                    

Hallo, balik lagi sama aku cilok aka kacil. Gess panggil aku Cilok or Kacil yahhh.

Happy reading:

Naresha, dan tas gitarnya adalah satu perpaduan yang sangat amat tidak bisa dipisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naresha, dan tas gitarnya adalah satu perpaduan yang sangat amat tidak bisa dipisahkan. Laki-laki berkemeja biru itu dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari gedung fisip menuju parkiran. Jadwal latihan band nya sebentar lagi akan dimulai, sejujurnya dia bisa santai saja, namun mengingat adanya Fahresa dalam band nya ini membuat dia harus mengurungkan niat bersantainya itu karena jika tidak sahabatnya yang memiliki kesabaran setipis tisu di bagi dua tersebut akan marah, dan mengomelinya sepanjang hari. Setelah sampai di parkiran pemuda itu langsung menaiki mobilnya dan menancap gas menuju studio band mereka, hari ini tidak ada pertemuan dengan Wintara, pacar kesayangannya sebab gadis itu sibuk.

Satu panggilan masuk dari Fahresa, dengan cepat Naresha menerima panggilan tersebut.

"Lo dimana si njing? Lama banget astaga,"  suara nyaring Fahresa terdengar jelas dari seberang telepon.

"Lagi di jalan, ini udah deket kok," sahut Naresha.

"Yaudah cepetan nyet,"

"Iya iya nggak sabaran banget sih lo," dumel Naresha.

"Wendy gue aman nggak bro?" Tanya pemuda itu, Wendy kucing oren cantik milik Naresha yang ia sengaja titipkan pada Fahresa, karena akhir-akhir ini sedang sibuk, sementara Fahresa yang memang tidak memilki kegiatan apa-apa selain nge-band pun terpaksa harus siap sedia di suruh menjaga Wendy kapan saja jika Naresha sedang sibuk-sibuk nya dengan kuliah. Diantara mereka berempat,  Naresha, Mahesa, Fahresa, dan Jefan. Memang hanya Resa yang memilih untuk tidak kuliah, katanya dia malas nanti kalau sudah tidak malas dia mau kuliah deh.

"Ada nih, aman anak lo kalau sama gue, hidupnya jaya dan makmur. Jangan lo nitip ke Mahesa aja yang ada ntar dia nyuruh Wendy nyolong ikan tetangga," jawab Fahresa dari seberang telepon sana.

"Ye si anying kaga ada gue nyuruh-nyuruh ya emang tu kucing aja yang bebal,"  suara protes Mahesa dari seberang telepon terdengar, seolah tidak terima dengan perkataan Fahresa.

Karena pernah suatu waktu Naresha lagi sibuk dan hetic banget jadi tidak ada waktu untuk mengurus Wendy, dan terpaksa dia menitipkan kucing kesayangannya itu pada Mahesa, sebenarnya dari awal feeling nya sudah nggak enak, kalau titipin ke Mahesa cuma yah mau bagaimana lagi saat itu yang free cuma si tengil itu saja, jadinya terpaksa dia menitipkan Wendy pada Mahesa. Dan kalian tahu nggak kejadian paling menghebohkan waktu itu? Mahesa sedang asik menonton Sinchan di laptopnya, sampai lupa kalau kini Wendy hilang entah kemana, setelah sadar barulah cowok tengil itu buru-buru mencari Wendy, yang ternyata kucing oren itu kini ke luar dari salah satu kamar apartement tetangga di samping kamarnya dengan membawa seekor ikan mentah di mulutnya. Mahesa yang melihat hal itu pun kaget setengah mati apa lagi sampai si pemilik ikan yang di colong Wendy tersebut keluar dan marah-marah, ingin memukul Wendy, untung saja Naresha datang tepat waktu dan menghentikan keributan yang terjadi antara Mahesa dan si pemilik ikan.

ENCHANTED: Can I have Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang