17 ENCHANTED

148 13 10
                                    

Hallo... ketemu lagi sama aku...
Jangan lupa untuk vote yah.

HAPPY READING:

Naresha Mandagi, kalau bicara soal laki-laki itu seperti nya belum banyak yang Wintara ketahui mengenai kekasih nya itu, pun dengan perasaan yang ada di dalam hati nya Naresha selepas pertemuan mereka dengan Raja. Yang dia tahu Naresha itu sosok yang penyayang, Naresha sayang dengan Giyandra, dengan Wendy si kucing, dengan gitar yang selalu dia pakai untuk tampil ketika dia lagi nge-band, dengan teman-teman nya, dengan bibi yang merawat dirinya dan giyandra sedari kecil, pun juga dengan dirinya.

Naresha juga sosok yang tengil, kadang dia bisa menjadi seseorang yang bijak, kadang dia suka berlaku random, dan terkadang dia juga bisa menjadi sosok yang susah di tebak. Seperti saat ini misalnya, laki-laki itu tidak mengeluarkan ekspresi apapun selain diam dengan muka datarnya. Dia tidak marah, tidak juga ekspresi tidak suka yang memang Wintara tangkap dari penglihatan nya saat ini adalah laki-laki itu seperti biasa saja.

"Naresha," panggil gadis itu yang mana membuat sang empu menoleh ke arahnya.

"Ya, kenapa Win?" Sahut Naresha seraya bertanya, menaikkan sebelah alisnya.

"Kamu marah?" Tanya Wintara.

Mendengar pertanyaan dari kekasih nya itu Naresha sontak diam beberapa detik sebelum kemudian tertawa kecil.

"Enggak, kenapa kamu bisa berpikiran kayak gitu?" Tanya nya.

"Oh aku pikir kamu marah," jawab Wintara sekenanya.

"Kamu nggak ada berbuat salah jadi kenapa aku harus marah sama kamu?" Ujar Naresha.

Wintara menghela napas panjang, jadi itu hanya pikiran nya saja Naresha sama sekali tidak marah padanya selepas pertemuan mereka dengan Raja tadi? Yah memang terkadang pikiran liar yang ada di dalam kepala nya lah yang menjadi musuh abadi bagi Wintara.

"Dari tadi aku ngeliat kamu diam datar aja mukanya aku pikir kamu marah sama aku karena tadi ketemu sama mantan aku, makanya aku tanya kamu marah? Soalnya muka kamu tuh kayak nggak enak banget buat di liat nggak kayak Naresha yang biasanya yang selalu tersenyum selalu riang gembira kalau lagi sama aku," ucap gadis itu agar semuanya jelas dan tidak ada salah paham diantara mereka.

Mendengar itu Naresha langsung meraih sebelah tangan Wintara lalu di genggamnya tangan mungil gadis yang ia cintai itu.

"Sayang dengrin aku yah, aku tuh nggak marah sama sekali sama kamu, aku tuh sayang banget sama kamu jadi kenapa aku harus marah? Aku tuh lagi mikir aja tadi," kata Naresha.

"Mikirin apa?" Tanya gadis itu.

Naresha tidak menjawab pemuda itu memilih fokus pada jalanan di depan nya.

"Kamu nggak akan tinggalin aku kan Resh?" Tanya Wintara dengan tatapan sendu yang membuat Naresha lagi-lagi merasa semakin jatuh cinta pada gadis yang duduk di samping nya ini.

Melihat jalanan yang memang agak lenggang dan sepi Naresha meminggirkan mobilnya sebentar lalu menatap Wintara yang sedikit kebingungan.

"Kenapa berhenti?" Tanya gadis itu.

"Harusnya aku yang bilang kayak gitu Win, kamu nggak akan tinggalin aku kan? Meskipun dia sudah kembali?" Tanya Naresha, tatapan keduanya bertemu Wintara diam sejenak sebelum kemudian ia mengangguk dan mendekatkan wajah nya pada kekasih nya itu, lalu sedetik kemudian dapat Naresha rasakan hembusan nafas halus Wintara yang menyapu wajahnya dan bibir lembut gadis itu yang menempel di pipi nya tidak lama, gadis itu kemudian berbisik.

"Aku nggak akan pernah pergi kecuali kamu yang minta aku untuk pergi," bisiknya tepat di telinga Naresha.

Sekarang Wintara mengerti pacar nya ini pasti sama seperti dirinya memikirkan hal dan kemungkinan kemungkinan yang belum tentu akan terjadi, pikiran jelek memang selalu bersarang di dalam otak manusia.

ENCHANTED: Can I have Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang